MOROTAI-PM.com, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Pulau Morotai Sahril Totona mengaku, kuota jamaah haji tahun 2020 akan mengalami penurunan kembali seperti kuota awal dari 73 orang menjadi 46 orang.
Penurunan kuota haji dan disesuaikan dengan kuota awal milik Pemda Morotai, yakni 46 orang itu lantaran belum ada penambahan bonus dari pemerintah Arab Saudi kepada pemerintah Indonesia.
“Tahun 2019 kemarin itu kuota kita 73 orang karena ada bonus yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Pemerintah Indonesia, sehingga ada penambahan kuota di seluruh Kabupaten/Kota di Indonesia, dan Morotai dapat tambahan jatah 27 orang, maka ditambah kuota umum 46 orang maka totalnya 73 orang. Tapi tahun ini, belum ada informasi dari pihak Kementrian Agama (Kemenang) untuk tambahan kuota atau bonus seperti tahun kemarin, maka kita tetap pada kuota awal yaitu 46 orang,” jelas Sahril saat kepada wartawan Selasa, (10/3/2020).
Menurutnya, jika kuota jamaah haji Morotai dikembalikan pada kuota awal 46 orang, maka sudah barang tentu akan sangat berpengaruh terhadap antrian Calon Jamaah Haji dari 11 tahun menjadi 18 tahun waktu antrian.
“Kalau misalnya asumsi kuotanya tetap 46 maka waktu antriannya 18 tahun bagi yang baru mendaftar, jika dijumlahkan dengan total jumlah JCH kita saat ini (800 orang lebih). Tapi kalau misalnya ada bonus tambahan kuota seperti tahun kemarin 73, maka antriannya hanya 11 tahun,”terangnya
Belum adanya kejelasan itu, membuat dirinya berharap, agar ditahun ini ada penambahan kuota atau bonus dari pemerintah Arab Saudi ke pemerintah Indonesia. Hal ini menjadi penting dalam rangka menurunkan jumlah antrian yang saat ini cukup banyak. Namun, begitu semuanya disesuaikan dengan kebijakan pemerintah. (ota/red)
Tinggalkan Balasan