poskomalut, Cabang olahraga atau Cabor Muaythai menyatakan dukungan mundurnya Djasman Abubakar sebagai Ketua KONI Maluku Utara (Malut).

Alasan mendasar bagi Muaythai bersama dengan 24 cabor lainnya mendesak Djasman mundur, karena selama masa kepemimpinannya sebagai Ketua Umum KONI, tidak ada satu sistem untuk meningkatkan pembinaan cabor Maluku Utara.

“Pengalaman kami pada saat Pekan Olahraga Nasional (PON) kemarin semua tidak tertata dengan baik, mulai dari sisi anggaran maupun hal teknis yang lain contohnya. Kami mempersiapkan Pra-PON, tertatih-tatih dengan anggaran sendiri. Di saat kita berangkat, anggaran turun pun sangat minim. Jadi bahasanya, ibarat kamu berjuang, tapi pelornya terbatas,” ujar Sekretaris Pengprov Muaythai Malut, Rusdi Gobel, Jumat (18/7/2025).

Dari perjalanan ini, Rusdi mengatakan, Djasman tidak punya leadership dalam pembinaan prestasi.

Hal inilah kemudian menjadi satu dorongan bagi pihaknya sehingga bersikap meminta Djasman undur diri dari ketua KONI.

“Harapan kami hanya satu, ke depannya ada perubahan dari sisi prestasi. Sehingga Malut bisa bersaing di PON yang akan datang. Kalau kondisi KONI seperti ini terus dibiarkan tidak yakni dan percaya akan ada perubahan justru makin terpuruk,” ucapnya.

Di sisi lain, Inisiator Forum Bersama Pimpinan Cabang Olahraga Malut dan KONI Kabupaten/Kota, Mansur Sangaji, menegaskan langkah pertama yang dilakukan adalah sebagai bentuk mosi tidak percaya dengan tuntutan meminta Djsaman mengundurkan diri dari ketua umum KONI.

Ia memastikan, pihaknya tidak berhenti sampai di situ saja, bila tuntutan tersebut tidak diindahkan Djasman.

“Silakan saja jika mosi ketidakpercayaan ini dia (Djasman) menanggapi dengan santai. Itu haknya, tapi perlu diingat kita tetap pressure dan masuk pada langkah selanjutnya. Karena bagi kami, ini bukan soal administrasi saja tetapi ada hal-hal yang berdampak pada persoalan hukum dan itu bakal kita sampaikan nanti,” pungkasnya.

Mag Fir
Editor