TERNATE-PM.com, Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Sahroni A Hirto, menilai angka penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2020 di perjalanan triwulan I sebesar 20 persen, terlalu kecil. Penilai Sharoni ini menanggapi pernyataan Wakil Ketua Banggar DPRD Kota Ternate Hi Djadid Ali.
“Bagi saya terlalu kecil penyerapan PAD di perjalanan triwulan I, ini jauh dari target,” kata Sahroni kepada Posko Malut, Minggu (22/03/2020).
Ketua KNPI Kota Ternate ini, sangat heran dengan penjabaran 20 persen penyerapan PAD. Lantaran sejauh ini pihak Banggar DPRD juga belum mampu mengatahui apa saja dari angka 20 persen itu dan nanti pada akhir triwulan baru dilakukan permintaan laporan ke TPAD.
“Mereka (Banggar), jika hanya tunggu laporan akhir dari TAPD, maka fungsi pengawasan ditaru dimana dan pastinya meraka tak punya catatan untuk lakukan evaluasi ke pemerintah,” ujarnya.
Lanjutnya, Banggar semestinya harus mempunyai catatan khusus, dengan melihat mencapai 20 persen penyerapan, sehingga solusi pihak Banggar jangan tunggu solusi lagi dari pemerintah atau dinas pengelola PAD terkait.
“Seharunya mereka harus sudah punya hitungan, terkait dengan target PAD triwulan I dengan serapan yang ada saat ini. Jika hasil kesepakatan target tak sesuai dengan penyerapan, maka otomatis gagalnya ini menjadi kegagalan bersama,” jelasnya.
“Banggar sebagai wakil rakyat yang tugas mengawasi sesuai ketentuan dan regulasi. Namun mengawasi tanpa memberikan solusi itu bukan kerja sebagai dewan. Bagi saya penyerapan ini terlalu jauh, apalagi ini sudah mau selesai triwulan I dan ditambahkan penanggulan pencegahan wabah virus corona yang ada saat ini, pstinya PAD Pemkot Ternate bakal tak capai,” pungkasnya. (nox)
Tinggalkan Balasan