TERNATE-pm.com, Aliansi Masyarakat Maluku Utara (AMMU) kembali berunjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara, Senin (02/12/2024) sore tadi.

Demo lanjutan itu, mendesak KPU Malut untuk segera menindaklanjuti dugaan kecurangan paslon 04 Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe saat Pilkada Malut 27 November 2024.

Amatan media ini, selama aksi berlangsung, aparat kepolisian dan TNI berjaga di lokasi demo. Aksi berjalan dengan aman dan kondusif.

Usai melakukan demo, massa aksi melakukan hearing dengan pihak KPU. Sayangnya, hearing tersebut tidak dihadiri oleh Ketua KPU Mochtar Alting dan anggota komisioner lainnya, dengan alasan sedang berada di luar daerah. Akhirnya, hearing dilakukan oleh Kepala Bagian Teknis Pemilihan KPU Malut, Fadli Muhammad.

Dalam pertemuan itu, perwakilan aliansi menyampaikan beberapa tuntutan mereka. Di antaranya mendesak KPU untuk bersikap tegas terhadap dugaan kecurangan yang masif, dalam hal ini yang tersorot yakni transparansi dana kampanye paslon 04.

“Kami meminta agar KPU mempublikasikan data dana kampanye paslon 04, khususnya terkait Yayasan Bela yang selama ini aktif membagi-bagikan sembako hampir di seluruh wilayah Maluku Utara. Totalnya mencapai ratusan miliar. Kami meminta PPATK untuk mengaudit dan menginvestigasi aliran dana tersebut, karena dikhawatirkan ada indikasi pencucian uang,” tegas salah satu perwakilan aliansi.

Aliansi juga memberikan ultimatum kepada KPU untuk mengatur pertemuan langsung dengan Komisioner, dalam waktu 3×24 jam.

“Kami hanya ingin bertemu dengan komisioner KPU. Sudah beberapa hari kami demo, tetapi mereka seolah menghindar. Kami mencintai negeri ini dan tidak ingin menciptakan kekacauan, hanya meminta keadilan,” tambah perwakilan lainnya.

Aksi berakhir sekira jam 5 sore, dan tidak ada tindakan anarkis atau pembakaran ban apalagi bentrok. AMMU juga menyatakan bahwa mereka akan terus memperjuangkan tuntutannya, hingga ada penjelasan dari KPU.

Mag Fir
Editor