TERNATE- PM.com, Hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke-V partai Golkar Malut menetapkan Alien Mus terpilih sebagai ketua DPD partai Golkar Provinsi Maluku Utara.
Kepada poskomalut.com, Rabu (18/3) Rizal Malarangen, Wakil Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, Musda ke-V berlangsung dengan meriah, aman dan demokratis sesuai dengan mekanisme partai Golkar dan diketahui bahwa yang terpilih sebagai ketua DPD partai Golkar Malut yaitu Alien Mus.
“Alien Mus terpilih secara Aklamasi sekaligus memimpin periode 2020-2025 DPD tingkat 1 provinsi Maluku Utara,”ungkapnya.
Pemilihan dilakukan secara demokratis dan sesuai dengan mekanisme partai Golkar. “Untuk itu kita mempunyai target di pilkada, pilpres dan pemilihan legeslatif itu adalah tahapan-tahapan yang harus di lalui kedepanya,” tuturnya.
Ia menegaskan, musda yang sah adalah musda yang ke-V dan tidak ada musda tandingan yang lainya. “Yang jelas kami mewakili DPP untuk membawa mandat yang jelas, begitu juga AD dan ART kami bahwa aturan tata kerja mekanisme sudah sesuai dengan mekanisme, jadi tidak ada lagi musda-musda tandingan lainya,” ungkapnya.
Partai Golkar adalah partai besar di Indonesia dan partai tertua di Indonesia, sehingga bekerja tidak berdasarkan subjektifitas atau keinginan orang per orang tetapi sesuai dengan mekanisme, sesuai dengan prosedur dan ada kelembagaanya yang mengatur.
“Ada dewan kehormatan, dewan majelis etik sehingga musda yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur dan sah untuk melakukan Musda,” pungkasnya.
Sementara di sisi lain, adapun dilaksanakan Musda partai Golkar Ke-VI yang dilakukan di hotel boleuvard Kota Ternate dengan Ketua terpilih Syukur Mandar.
Syukur Mandar mengatakan, ada beberapa agenda yang mendasari berbagi rekomendasi musda yang tentu ini menjadi kewajiban sebagai formatur terpilih untuk mengsukseskan partai Golkar Kedepannya. “Bagi kami Musda Partai Golkar adalah agenda yang strategis monumental sehingga penting bagi kami untuk melakukan berbagai hal berkaitan denga konsolidasi kelembagaan partai Golkar,”ujarnya Kepada poskomalut.com, Rabu (18/3/2020).
Pihaknya berkewajiban untuk melakukan konsolidasi total upaya penyatuan kembali potensi toko golkar yang sudah tidak berada pada struktur golkar, dan mengupayakan melakukan pengalangan terhadap toko-toko masyarakat yang ingin berada pada partai Golkar.
Kemudian pihaknya ingin melakukan refasilisasi dan restrukturisasi, kepengurusan partai dengan melibatkan toko-toko potensial di Maluku Utara dalam rangka menguatkan partai Golkar pada pemilu yang akan datang. Selain itu juga kata Syukur, pihaknya juga melakukan konsolidasi total untuk menenangkan pilkada di delapan kabupaten/kota yang saat ini, sedang dalam persiapan pendaftaran. Ia mengaku siap mengantarkan kader terbaik partai Golkar pada pemilu Gubernur 2024 yaitu Edi Langkara sebagai calon Gubernur Provinsi Maluku Utara, dan siap memenagkan pemilu Legislatif pada tahun 2024, serta pada pemilu presiden untuk mengantarkan Airlangga Hartanto sebagai calon presiden yang terpilih sebagai presiden republik Indonesia, selain itu, akan melakukan konsultasi perangkat parlemen di tingkat daerah baik di provinsi maupun kabupaten kota.
“Kami akan mengusahakan Provinsi maupun kabupaten kota dengan tujuan mendorong pendukung dan mengoptimalkan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dan daerah di berbagai kegiatan dan khususnya mendukung pemerintah dalam hal kebijakan menyusun sistem perundang-undangan yang yang simple,”jelasnya.
Syukur meminta DPP untuk melihat dan mempertimbangkan sekaligus mengesahkan kepengurusan ini agar mendapatkan legitimasi dan bekerja sesuai dengan rekomendasi-rekomendasi yang telah ditetapkan dalam musyawarah daerah ke-VI partai Golkar provinsi Maluku Utara.
Syukur menegaskan, yang benar adalah musda yang ke-VI dan bukan musda yang ke-V.
“Saya sampaikan musda pertama yang terpilih bapak Yamin Tawary, musda yang ke-II terpilih bapak Yamin Tawary, musda ke-III terpilih bapak Hasan Doa, musad ke-IV terpilih bapak Ahmad Hidayat Mus dan Musda yang ke-V yang terpilih yaitu Alien Mus dan ini adalah musda ke-VI, untuk itu teman-teman yang menyelenggarakan musda yang ke-V yaitu menyalahi prinsip-prinsip tata kelola organisasi sehingga dikatakan tidak sah dalam menyelangarakan Musda yang mereka jalankan yaitu musda yang ke-V,” tegasnya.
Sementra itu, Hamid ketua dewan pertimbangan partai Golkar Malut mengatakan, yang mendaftar untuk menjadi ketua DPD Golkar Malut bukan hanya Edi Langkara, namun ada juga Syukur Mandar, Badarudin Gailea dan Hasyim Abdul Karim.
“Kemudian kita bersepakat dari hasil lobi-lobi dalam Musyawarah dan kemudian juga pak Edi tidak bersedia menjadi ketua DPD Golkar Malut maka dari itu, terjadilah musyawara mufakat untuk menyerahkan suara kita pada Sukur Mandar untuk memimpin Gerbong DPD partai Golakar Malut,” ungkapannya.
Ia menyampaikan, pihaknya juga melakukan penjaringan sama sebagai pengurus DPD yang dimaksud, yakni melakukan proses serta tahapan yang sudah sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang berlaku dalam partai Golkar.
“Kami sudah bentuk panitia, tim penjaring dan stering komite menyangkut dengan penjaringan bakal calon ketua DPD Partai Golakar Malut, banyak yang mendaftar dan tercatat telah memenuhi syarat ketentuan yang sudah disebutkan yaitu Edi Langkara, Badarudin Gailea, Sukur Mandar dan Hasim Abdul Karim dan kemudian para calon ini kami sudah menyeleksi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku di partai Golkar,” jelas Hamid.
Pihaknya juga mendapat surat keputusan dari DPP pusat sebagai dokumen awal untuk melakukan Musda ke-VI, jadi semua dokumen sudah memenuhi syarat baik itu syarat formil maupun materil.
“Syarat materil adalah peserta sedangkan syarat formil yaitu dokumen-dokumen yang merujuk pada anggaran Dasar Rumah tangga dan PMU Juklak, musyawarah desa, Juklak 05, panganti juklak 04 itu adalah juklak musyawarah dan kami merujuk semua ketentuan,” tuturnya.
Ia juga menegaskan, dari 16 suara yang mempunyai hak untuk memilih dan dipilih DPD yang hadir pada Musda ke-VI adalah DPD kepulauan Sula, DPD Morotai, DPD Halbar, DPD Halsel, DPD Kota Tidore Kepulauan, DPD Haltim, DPD Halut, dan DPD Taliabu. “Jadi yang hadir pada musda ke 6 hari ini adalah mereka yang mempunyai hak suara di setiap kabupaten/kota,” ungkapanya.
Hamid menambahkan, status kepengurusan yang sah dalam musyawarah itu adalah kepengurusan hasil musyawarah dan sekali lagi ditekankan bahwa PLT itu tidak punya hak didalam memilih ataupun menjadi peserta musyawarah untuk menjadi peserta musyawarah, karena itu sistem verifikasi lewat Sipol. Kepengurusan yang hadir hari ini, tiga DPD (Halsel, Halteng, Halbar) yang diklaim oleh Musda seblah bahwa itu DPD tidak sah, tetapi justru mereka yang punya tidak sah karena pengurusan tiga DPD ini adalah hasil keputusan musyawarah sipol maupun silon.
“Pengalaman musda ke-5 kemarin itu banyak kecurangan dan rekyasa yang dilakukan oleh panitia sehingga terpililah ketua DPD Golkar Malut Secara Aklamasi,” jelasnya.
Olehnya itu musda hari ini berani dilaksanakan karena mempunyai legitimasi dan mempunyai hak suara sehingga ketua formatur terpilih secara sah adalah Syukur Mandar sebagai ketua DPD Partai Golkar Malut, dan selanjutnya proses ini akan dilaporkan ke DPP parati Golkar. “Untuk itu kami sudah sepakati secara musyawarah mufakat untuk memilih Sukur Mandar Sebagai Ketua DPD Golkar Malut poriode 2020-2025,” tutupnya. (Ris/red)
Tinggalkan Balasan