Helmi; Edy Bakal Kompromi ke Alien
TERNATE-PM.com, Kontestasi internal Partai Golkar menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Maluku Utara (Malut), mulai terasa. Meskipun, sampai saat ini, hanya ada dua nama yang mengambil formulir pendaftaran. Namun, bursa pertarungan merebut pucuk pimpinan sebagai Ketua DPD I ini, sengit.
Pasalnya, dua nama yang mengambil formulir sebagai calon Ketua DPD I Partai Golkar Malut ini, merupakan “musuh” yang selalu berseteru, yakni Ketua DPD saat ini Alien Mus dan Wasekjen DPP Golkar Edy Langkara.
“Sejak dibuka pendaftaran sampai hari ini (kemarin) tanggal 29 Februari 2020, sudah ada dua bacalon yang mengambil formulir, diantaranya Edi Langkara dan Alien Mus. Dalam pengambilan formulir ini, masing-masing bacalon diwakili tim,” ungkap Sekretaris Steering Committee (SC) Musda DPD I Golkar Malut, Nyong Barakati kepada Posko Malut, Sabtu (29/02/2020).
Alien Mus yang juga anggota DPR RI ini, dipastikan bakal “Berduel” dengan Bupati Halmahera Tengah dalam perebutan pucuk pimpinan partai berlambang beringin ini, karena menjelang batas akhir pendaftaran, Senin (02/03), tidak ada nama lain yang mengambil formulir.
“Tahapan pendaftaran Hari ini, sekaligus batas pemasukan berkas bagi bacalon yang sudah mengambil formulir sampai pukul 00.00 WIT. Setelah itu, akan diverifikasi oleh SC dan diputuskan dalam rapat steering siapa yang lolos sebagai calon Ketua DPD Partai Golkar Malut,” tutur Nyong.
Nyong mengatakan, sebagaimana diatur dalam Petunjuk Pelaksana DPP Partai Golkar Nomor : Juklak-2/DPP/Golkar/II/2020 tentang Musyawarah-musyawarah dan rapat-rapat Partai Golongan Karya Perubahan Petunjuk Pelaksana Nomor: Juklak -5/ DPP/Golkar/VI/2016, tentang perubahan Juklak-4/DPP/Golkar/XII /2015 tentang penyelenggaraan Musyawarah-Musyawarah Partai Golongan Karya di Daerah.
“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bacalon, agar bisa maju sebagai calon ketua DPD Golkar, diantaranya; Bakal Calon yang akan maju harus aktif terus sekurang-kurangnya lima tahun terakhir, lulus pendidikan Partai Golkar, memiliki prestasi dedikasi disiplin loyalitas dan tidak tercela, serta beberapa syarat lain,” sebutnya.
Selain syarat tersebut, bacalon wajib membawa syarat bukti dukungan sebanyak 30 persen dari 16 total suara, terdiri dari unsur DPP, DPD I Demisioner, 10 DPD II dari kabupaten/kota, Dewan Pertimbangan, Organisasi Sayap, Ormas yang mendirikan dan ormas yang didirikan. “Ada total 16 yang punya hak suara di musda,” terangnya.
Ia mengatakan, panitia Musda menerima siapa saja yang ingin mendaftarkan diri sebagai calon, sepanjang memenuhi persyaratan yang sudah diatur sesuai AD/ART dan Juklak Golkar. “Siapa saja yang merasa kader Partai Golkar, punya hak,” ujar Nyong.
Sembari melanjutkan, untuk Musda sendiri sebagaimana Surat Keputusan (SK) dari DPP Nomor : B-36/GOLKAR/II/2020 Tentang Perubahan Penetapan MUSDA Partai GOLKAR Provinsi Maluku Utara menindaklanjuti Surat DPD Partai Golkar Malut Nomor : 0329/DPD/GOLKAR-MU/II/2020, dengan itu DPP Partai Golkar menetapkan perubahan jadwal penyelenggaraan Musda Partai Golkar Malut yang semula di tetapkan pada tanggal 28-29 Februari 2020 diubah menjadi tanggal 4 Maret 2020. “Musda ini rencananya digelar pada tanggal 4 Maret 2020,” tutupnya.
Sementara itu, pengamat politik Univeritas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar menilai akan adan kompromi politik yang dilakukan Edi Langkara. Menurutnya, dengan posisi Edy Langkara sebagai Wasekjen DPP, maka Bupati Halteng ini tidak akan berambisi merebut Ketua DPD Golkar Malut.
“Soal pertarungan Edi langkara dan Alien Mus dalam merebut posisi pimpinan Partai Golkar Malut ini, akan ada kompromi antara Edi dan Alien, dalam arti; dengan posisi Edi Langkara yang sudah menjabat Wasekjen, Edi tidak akan terlalu berambisi untuk menduduki posisi ketua DPD,” ungkap Helmi.
“Mencermati pernyataan Edi Langkara belakangan ini, sepertinya ada indikasi bahwa dia tidak akan terlalu ngotot untuk menduduki posisi ketua DPD. Kemungkinan Alien Mus yang akan kembali memimpin Golkar Malut,” tambah Helmi.
Di satu sisi, kata Helmi, Edi juga berkomitmen untuk berkonsolidasi memenangkan pilkada di Malut, sehingga kompromi itu menjadi hal yang harus dijaga.
“Juga karena pertimbangan akan menghadapi momen Pilkada di 8 kabupaten/kota di Malut ini, kedua belah pihak menyadari betul untuk mengamankan posisi Golkar di Pilkada kali ini. Harus Solid,” terangnya. (wm02/red)
Tinggalkan Balasan