TERNATE-PM.com Terjadi kebakaran di perkebunan milik warga pada Rt 013, Rw 01 kelurahan Tabona Barat, Kecamatan Ternate Selatan pada Jumat, (14/02/2020) sekitar pukul 22:30 WIT. Api yang semakin besar telah menghanguskan sebagian tanaman cengkeh dan pala milik warga yang berada di lokasi tersebut.
Api yang merembet dengan cepat akibat kencangnya tiupan angin, membuat api menjadi semakin besar dan tidak dapat dipadamkan. Masyarakat yang coba memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya, seperti ranting pohon dan batang pohon pisang nampaknya tidak terlalu membuahkan hasil. Dari pantauan poskomalut.com di lokasi kejadian, hingga Sabtu, (15/02/2020) pada pukul 04:00 WIT, api belum juga berhasil di padamkan.

Warga menyaksikan api semakin membesar


Salah satu warga yang juga ikut membantu dan menyaksikan kebakaran tersebut, Yati (60) kepada poskomalut.com mengatakan, api pertama kali baru diketahui oleh warga sekitar pukul 22:30 WIT. Setelah mengetahui terjadinya kebakaran di perkebunan milik warga, masyarakat yang berada di Kelurahan Tabona langsung datang untuk melakukan pemadaman. “Api manyala dari jam 22:30 WIT, pas tau ada kebakaran langsung torang samua deng warga yang ada di Tabona datang untuk kasih mati tapi sama saja karena lokasi juga di dalam barangka (jurang). Warga juga kesulitan karena dong hanya bisa kasih mati pakai batang pohon pisang deng ranting -ranting pohon saja,” terangnya.
Yati menambahkan, di lokasi terjadi kebakaran merupakan milik Lurah Tabona dan salah satu warga kelurahan Kayu Merah. “Yang tabakar itu punya Lurah Tabona dan salah satu warga kelurahan Kayu Merah atas nama Ci Haya,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Tabona, Rudi Jafar yang langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman bersama warga saat dikonfirmasi poskomalut.com , Dirinya membenarkan kejadian kebakaran yang telah terjadi di Kelurahan Tabona Barat yang berbatasan dengan kaki gunung Gamalama. Menurutnya, dugaan sementara penyebab terjadinya kebakaran diakibatkan gesekan yang terjadi antara pohon bambu. “Seperti yang kita lihat bersama, lokasi kejadian inikan kebanyakan api berada di pohon-pohon bambu. Jadi pemicu kebakaran sementara masih dicurigai bersumber dari gesekan pohon bambu, juga ditambah dengan kemarau beberapa hari belakangan ini,” ungkapnya.
Rudi menambahkan, masyarakat yang berada di kelurahan Tabona telah melakukan pemadaman secara manual dengan alat seadanya. Upaya pemadaman yang dilakukan oleh Dirinya dan masyarakat nampaknya tidak membuahkan hasil, akibat lokasi kebakaran yang berada di daerah tebing yang curam serta akses air yang sulit untuk di jangkau. “Kami semua lakukan pemadaman secara manual saja, ada juga yang menggunakan air tetapi tidak terlalu banyak karena sumber air yang didapatkan terlalu jauh dengan lokasi kebakaran. Lokasi kebakaran jugakan berdekatan dengan perkebunan warga yang bertebing jadi masyarakat yang mau turun kebawah juga khawatir jangan sampai terjatuh,” tutupnya. (OP-red)