TIDORE-PM.com, Rangkaian kegiatan Kampung Adat, Budaya dan Pariwisata (Kabata) di  Pantai Gamgau, Kelurahan Mafututu Kecamatan Tidore Timur, yang dilaksanakan seminggu lalu diprakarsai Pemuda Lingkungan Pantai Gamgau tergabung dalam komunitas Satu Kekuatan Pemuda Tanpa Anarkis (Sakapita), Minggu (8/3/2020) malam resmi ditutup oleh Wakil Wali kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.

Kegiatan  yang memperlombakan tentang kebudayaan ini menampilkan beberapa kesenian yang dimiliki oleh Tidore, antara lain seni Kabata yang menampilkan kesenian senandung syair-syair tentang kehidupan maupun alam, sambil menumbuk padi dengan apik oleh Bapak-bapak dari Kelurahan Mafututu, dan penampilan tari-tarian tradisional seperti tarian dana-dana, tarian malayu, tarian salai jin serta penampilan teater oleh Pemuda Sakapita yang membawakan tema tentang asal mula nama Pantai Gamgau.

Wakil Wali kota dalam sambutannya mengaku, sangat mengapresiasi dan bangga atas inisisatif yang dilakukan oleh para Pemuda Sakapita lingkungan pantai Gamgau, yang telah membuktikan kepedulian kepada adat dan budaya seatorang, serta ikut peduli pada pembangunan tentang budaya di Kota Tidore Kepulauan. “Kegiatan ini sangat positif karena menjadi salah satu upaya masyarakat untuk mendorong visi  Pemerintah Kota Tidore Kepulauan tentang penguatan pembangunan sosial dan budaya serta nilai-nilai kearifan lokal sebagai modal sosial untuk mendorong akselerasi pembangunan,” kata Muhammad Sinen.

Muhammad Sinen meminta kepada Lurah dan Kepala Desa se Kota Tidore Kepulauan, agar meningkatkan kegiatan budaya yang ada di wilayahnya dengan melibatkan pemangku adat di Soa (kampung) masing-masing. Hal ini sebagai bagian dari mendukung kegiatan Pra Sail Tidore 2021 dan Pasca Sail Tidore 2021, sekaligus sebagai bentuk mempromosikan kebudayaan yang ada di Tidore dan untuk membangkitkan kembali kebudayaan yang selama ini terpendam.

Kesempatan ini juga, orang nomor dua di kota Tidore Kepulauan menginstruksikan kepada Kepala Dinas terkait agar kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan di tiap kelurahan maupun desa agar didata, kemudian ditetapkan sebagai kalender event Kota Tidore yang selanjutnya diusulkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk dipatenkan sebagai bentuk upaya menjaga warisan budaya Tidore.

 Sementara itu,  Tokoh masyarakat Kelurahan Mafututu, H. Thalib Umar mengatakan, pemuda Sakapita sudah menunjukkan cara cinta mereka kepada budaya Tidore, dan hal tersebut harus diapresiasi oleh pemerintah daerah. Thalib Umar juga meminta dukungan pemerintah daerah dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh Kelurahan Mafututu.

Turut hadir dalam kegiatan penutupan Kabata ini, Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama serta Majelis Taklim Kelurahan Mafututu.(mdm/red)