TOBELO-PM.com, Sejumlah pemateri dari Agen Vender Ventura Capital (AVVC) Indonesia mengapresiasi produk Herbalove yang dikembangkan Sekolah Tinggi Kesehatan dan Akademi Kebidanan Makariwo Halmahera (STIKMAH) Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut). Bahkan, AVVC siap membiayai pengembangan produk Herbalove milik STIKMAH.
Apresiasi dari AVVC ini, setelah mendengar presentasi Ketua STIKMAH, Dr. Aren Mapanawang saat acara workshop di Universitas Pasifik Morotai (Unipas) yang diselenggarakan sejak 3 sampai 5 Desember 2019.
Dalam workshop itu dihadiri, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI) Wilayah XII, Dr Muhamad Bugis, dan sejumlah petinggi Universitas di Maluku Utara diantaranya, Rektor Unkhair, Rektor Nuku, Wiratama Gitra Buana, Unhena, Uniera Poltek Halmahera Labuha, dan lainnya. Selain dari mendapat apresiasi sejumlah pemateri AVVC, presentasi Dr Aren itu mendapat tanggapan positif dari Wakil Bupati Morotai Asrun Padoma.
Wakil Bupati Morotai, Asrun Padoma memberikan penguatan kepada tim dari Dikti dan AVVC dengan mengatakan, jika ada hal-hal yang masih kurang dari proposal Herbalove Stikmah Tobelo ini, maka dapat dilengkapi setelah workshop, sehingga hasil workshop dapat bermanfaat minimal ada yang bisa didorong dan dieksekusi.
“Untuk manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat baik di Halut dan Morotai, bahkan Provinsi Maluku Utara serta Indonesia,” jelasnya.
Menurutnya, Morotai siap mendorong masyarakat membudidaya golobe, yang juga salah satu makanan buah yang dikonsumsi Nakamura selama 30 tahun. “Nakamura dengan bertahan hidup puluhan tahun, karena golobe memberilan efek mencegah berbagai pnyakit salah satu menghambat virus HIV,” kata Wakil Bupati.
Sementara Ketua STIKMAH Tobelo, Dr. Arend L Mapanawang mengatakan, program makariwo diamond 2020 adalah merekrut 1000 mahsiswa baru kuliah gratis.
“Strategi marketing ini yang akan di terapkan. Mahasiswa dibekali medicalpreneur langsung mempraktekan dengan diberi ID Member Herbalove,” jelas dr Arend.
Arend menjelaskan, mahasiswa sekali memposting melalui akun media sosialnya, bila per mahasiswa mendapat order golarend per kaleng dengan harga Rp. 550.000, maka mahasiswa berhak mendapatkan Rp. 50.000 per kaleng,
“Bila 1.000 mahasiswa baru dapat order 1 kaleng saja, artinya per hari ada 1.000 kaleng yang terjual dikali Rp. 550.000, maka ada pemasukan Rp. 550 juta per hari, per bulan ada Rp 15.150.000.000. Apabila 1 thun 12 bulan maka ada Rp 180 miliar, ini baru dari keluarga besar STIKMAH mahasiswa baru. Sementara incam untuk mahasiswa, bila dapat order 100 kaleng per bulan, ada incom 5 juta perbulan, semuanya terkoneksi dengan Star Up Herbalove,” tutur Arend.
Menurutnya, hal ini yang membuat optimisme dari pemateri serta Agen Vendor Ventura Capital oleh Fuad, agen ini mendapt case study baru di STIKMAH Tobelo. Sebab, Harvard Bissnis School pun belum pernah merancang strategy pemasaran seperti ini lewat stratup yang menyasar mahasiswa,
“Dapat dibayangkan bila Stikmah Tobelo menggerakan 1.000 alumni dan mahasiswa baru, maka kisaran 3000 member keluarga besar makariwo, bahkan mampu menguasai pasar, bisa dipastikan juga herbalove akan mengikuti jejak gojek toko pedia dan lainnya, apalagi produk yang akan di jual untuk konsumsi global. Semoga bisa memberikan stimulant ekonomi terbarukan dan mendorong pendapatan ekonomi nasional,” bebernya.
Ketua AVVC Fuad mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi pembiayaan pengembngan pabrik herbalove. Skema pembiayaan untuk fisik nominal 10 miliar, bersumber dari Kemndikbud dan ristek dalam bntuk hibah, hak ini sebagai penguatan ekonomi nasioanal dan ventura capital memulai dengan 100 miliar untuk marketing.
“Hanya membiayai dari aspek marketnya, hingga triliunan rupiah dengan adanya workshop di Morotai universitas pasifik dan Pemda Morotai sangat memberikan motivasi juga kepada kampus-kampus lain yang ada di Malut,” tuturnya.
Lanjutnya, pihaknya sangat merespon tentang capaian STIKMAH Tobelo, diantaranya karena mendapat sample case study baru dengan pemaparan Ketua Stikmah dalam hal marketing star up Herbalove online.
“Mendesain dengan kombinasi sistem monolevel marketing dengan konsep memulai dari kampus lokal ke ranah global,” akhirinya. (mar/red)
Tinggalkan Balasan