poskomalut, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Maluku Utara mencatat transaksi via Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) meningkat signifikan.

Dalam dua tahun terakhir Bank Indonesia mendata setidaknya ada 130 ribu pengguna merchant QRIS. Angka ini tercatat melonjak 31 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan mengatakan, saat ini pihaknya mencatat penggunaan QRIS sudah tembus 130 ribu orang.

Dwi menyebut, pertumbuhan pesat merchant QRIS ini didorong oleh kebijakan MDR nol persen untuk merchant kategori mikro. BI mencatat 102.669 pengguna QRIS di Maluku Utara, tumbuh 36 persen sepanjang 2023–2025.

Angka ini sekaligus menempatkan provinsi Maluku Utara pada peringkat keempat di kawasan Sulawesi–Maluku–Papua (Sulampua).

Peningkatan adopsi QRIS turut mendorong lonjakan transaksi. Selama periode 2023–2025, volume transaksi QRIS di Maluku Utara menyentuh 9.532.286 transaksi atau tumbuh sangat tinggi mencapai 1.475 persen.

Capaian ini menempatkan Maluku Utara di posisi ketiga pertumbuhan volume transaksi QRIS se-Sulampua.

“Kami juga akan terus memperluas edukasi dan infrastruktur pendukung agar transaksi nontunai semakin inklusif dan efisien,”kata Dwi usai kegiatan pertemuan tahunan di hotel Bela Ternate, Selasa (2/12/2025).

Ia juga menyatakan, Transformasi digital tidak hanya terjadi di sektor ritel, tetapi juga pada layanan pemerintah daerah.

Hingga semester I-2025, dari 11 Pemda di Maluku Utara, 10 Pemda sudah masuk kategori digital, menyisakan satu Pemda yang masih berada pada kategori maju.

Menurtnya, capaian ini meningkat dibanding tahun sebelumnya, ketika masih terdapat dua Pemda yang belum masuk kategori digital.

“Mudah-mudahan pada semester kedua seluruh Pemda sudah menerapkan transaksi digital sepenuhnya,” pungkasnya.

Mag Fir
Editor