MOROTAI-PM, Basri Rahaguna, salah satu anggota Komisi I DPRD Kabupaten Pulau Morotai mengungkapkan, dari hasil monitoring yang dilakukan Komisi I di dua kecamatan, Senin (13/04), ternyata ditemukan banyak kelemahan dalam penanganan Covid-19 oleh Tim Satgas ditingkat kecamatan.
“Soal kerja mereka maksimal, hanya saja masih ada kekurangan dari segi fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, misalnya masker, sarung tangan, alat pelindung diri (APD), vitamin, dan lain-lain, itu yang kendala,” ungkap Basri.
Ia menjelaskan, misalnya yang terjadi di Puskesmas Pulau Rao, terdapat petugas yang tidak dilengkapi dengan APD, masker dan sarung tangan saat melakukan pemeriksaan terhadap warga yang datang dari Tobelo. Padahal, itu menjadi salah satu kebutuhan alat kelengkapan bagi tenaga medis dalam tugasnya dalam menanggulangi wabah virus Corona.
“Jadi petugas kesehatan yang di jembatan penyeberangan untuk melakukan pemeriksaan warga yang datang ke Pulau Rao dari Tobelo itu hanya bermodalkan alat pendeteksi suhu tubuh, ini kan sangat disayangkan. Kalau seperti ini tenaga medis kita yang jadi korban duluan, padahal mereka ini garda terdepan yang harus difasilitasi dengan baik,” kesalnya.
Ia berharap, semua yang menjadi kekurangan dalam penanganan Covid-19 harus secepatnya disediakan, terutama alat pendukung bagi petugas medis, sehingga anggaran Rp 47 Miliar yang dialokasikan untuk penanganan dan penanggulangan Covid-19 benar-benar tersalur sesuai harapan.
“Karena yang saya pantau dilapangan dalam satu bulan ini memang banyak kekurangan baik di Satgas tingkat kabupaten sampai kecamatan, dan kekurangannya hanya fasilitas yang tidak mendukung,” katanya. (ota/red)
Tinggalkan Balasan