TERNATE-PM.com, Kota Ternate merupakan salah satu kota transit sebelum menuju beberapa kota Kabupaten yang ada di Maluku Utara (Malut), untuk mencegah masuknya virus Corona, atau yang juga dikenal dengan sebutan Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV) berasal dari kota Wuhan, China yang menjadi perhatian nasional bahkan dunia Internasional. Kawasan Bandara Udara Baabulah Ternate, telah dipasang alat pendeteksi suhu tubuh, Body Thermal Scanner (BTS).
Alat pendeteksi suhu tubuh, Body Thermal Scanner (BTS). yang diletakan disamping pintu keluar, dalam ruang pengambilan barang bagi penumpang yang tiba di Bandara Baabullah Ternate
Kantor kesehatan Pelabuhan Wilayah kerja Bandara, kepada poskomalut.com , melalui Muhajirin, selaku Koordinator wilayah kerja bandara, Senin, (27/01/2020), mengatakan, alat yang sudah dipasang di ruangan kedatangan penumpang bukanlah alat pendeteksi virus Corona, melainkan alat pendeteksi suhu tubuh. Menurutnya sesuai masa inkubasi dari penyakit, pasien yang terinfeksi baru akan merasakan gejalanya terhitung 7 sampai 14 hari.
“Alat yang dipasang sebenarnya tidak mendeteksi virusnya tetapi hanya mendeteksi suhu tubuh. Jadi misalnya tubuh sudah terpapar virus tidak langsung menunjukkan gejala, biasanya 7 sampai 14 hari baru muncul gejala”, terangnya.
Muhajirin menambahkan, alat yang sudah dipasang sejak akhir tahun 2019 lalu hingga saat ini belum ada yang terdeteksi suhu tubuhnya diatas 38° Celsius. Selain warga negara asing (WNA), penumpang reguler juga bahkan tidak lepas dari tahap pemeriksaan yang dilakukan.
“Selama pengawasan tidak ada yang ditemukan saspek demam atau suhu tubuh diatas 38°. Semua yang turun juga terpantau dari alat ini dan tidak ada yang terdeteksi”, ungkap Muhajirin.
Sementara itu, untuk penanganan secara medis juga bahkan sudah disiapkan bagi penumpang yang apabila telah terdeteksi oleh alat tersebut. Pemeriksaan lebih lanjut juga bahkan akan dilakukan apabila penumpang yang terdeteksi berasal dari Negara yang telah terjangkit.
“Kalau kedapatan, kita sudah siapkan alur penanganannya. Kalau penumpang tersebut berasal dari negara yang terjangkit maka langsung kami rujuk dengan ambulans ke RSUD Chasan Bosorie kemudian diambil spacemen untuk dikirim ke Lab”, tegasnya.
Alat yang sudah di pasang akan berbunyi alarmnya apabila ada manusia maupun barang bawaan yang di bawah dengan suhu diatas 38° cc. Mengingat 7 sampai 14 hari ke depan baru efek dari virus Corona bisa dirasakan oleh tubuh, Muhajirin juga mengimbau kepada masyarakat yang datang ke Malut agar segera melaporkan diri ke petugas kesehatan untuk segera ditangani.
“Kalau orangnya sudah terpapar virus dan Dia lewat sini tapi belum terdeteksi oleh alat karena belum ada gejala demam itu Dia lolos saja, tapi kalau Dia sudah sampai rumah atau tempat kerja baru timbul gejalanya maka harus langsung melaporkan diri ke petugas kesehatan”, harapnya.
Hingga saat ini berdasarkan hasil pantauan, kota Ternate masih dinyatakan aman dan belum ada deteksi penumpang terjangkit virus corna dari alat tersebut. Petugas juga akan terus melakukan peningkatan pengawasan baik itu di bandara maupun wilayah pelabuhan.
“Berdasarkan arahan dari WHO, kita akan tetap siaga sampai virus ini benar-benar dinyatakan clear oleh WHO”, tutupnya. (Op-red)
Tinggalkan Balasan