TERNATE-PM.com, Pengungsi dampak Wamena asal Maluku Utara, mengaku bersukur dan senang bisa kembali dengan selamat ke kampung halamannya. Sebab, situasi di Papua tidak kondusif dan meresahkan bagi warga pendatang.
Demikian dikatakan, M. Nur Abdul Karim, satu di antara pengungsi Wamena asal Moti, Maluku Utara yang baru tiba di Ternate. Kepada poskomalut.com, Sabtu (12/10/2019), dirinya mengisahkan pengalamannya bertahan hidup saat terjadi kerusuhan di Wamena pada, Senin (23/9/2019).
Ketika itu kata dia, dirinya dan teman-temannya harus menyelamatkan diri apa adanya dari kerusuhan yang mencekam di Wamena. “Saat kejadian, kaca mobil saya dihancurkan dan motor saya juga dibakar. Kos-kosan tempat tinggal saya pun dibakar, termasuk semua surat berharga hangus terbakar karena tidak sempat, karena nyawa lebih penting untuk diselamatkan,” katanya.
Bahkan katanya, beberapa pengungsi yang berasal dari Malut tidak sempat menyelamatkan harta maupun dokumen penting lainnya. “Ada salah satu warga Malut yang tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga miliknya, seperti mobil, motor, rumah semua dibakar. Dia hanya menyelamatkan diri dan keluarganya, bahkan dokumen dan surat-surat penting hangus terbakar,” katanya.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah daerah bisa turun tangan untuk menjemput warga Maluku Utara yang masih berada di Jayapura, akibat dampak kerusuhan di Wamena. “Saya berharap pemerintah bisa langsung menjemput warga Malut yang berada di Papua, akibat dari dampak kerusuhan Wamena,” katanya.
Sementara itu, Kadis Sosial Maluku Utara, Andrias Thomas kepada poskomalut.com, Sabtu, (12/11/19) mengatakan, pemerintah daerah akan menjemput wargaanya yang menjadi korban kerusuhan Wamena. “Kami siap, asalkan ada perintah langsung dari gubernur Maluku Utara,” katanya. (CR-01/red)
Tinggalkan Balasan