SOFIFI-pm.com, Coretan di diding kantor Gubernur Maluku Utara, Sofifi menyebut Penjabat atau Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Malut sebagai titipan oligarki.

Aksi vandalisme itu cukup menghebohkan publik. Selain Sekda, coretan provokatif juga menyasar Pj Gubernur Malut.

Manuver politik yang diduga dimainkan Pj Sekda, Abubakar Abdullah dan Pj Gubernur ditengarai menjadi penyebab aksi coretan tersebut.

Abubakar Abdullah sebelumnya diduga menggarap dukungan untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 04 jelang pencoblosan.

“Sekda Titipan Oligarki. Penghianat Demokrasi, Tangkap dan Adili Pj Sekda,” bunyi coretan di dinding gedung kantor gubernur, Gosale Puncak.


Coretan serupa juga termpampang di dinding pagar halaman kantor gubernur “Pj Gubernur Tak Netral. Ngana Tunggu Sudah.”

Amatan media ini, sejumlah ASN Lingkup Pemprov Malut terliha berupaya menghapus coretan tersebut.

Karo Adpim Pemprov Malut, Rahwan K Suamba dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sedang mengidentifikasi pelaku aksi coretan.

Pemprov juga menunggu tanggapan resmi dari Pj gubernur dan Pj Sekda atas tuduhan yang dialamatkan kepada mereka.

Rahwan menilai coretan tersebut hanyalah tuduhan subjektif yang tidak diketahui sumbernya.

“Kita menunggu respon resmi dari Pak Gub dan Pak Sekda yang dituduhkan. Nanti akan kami sampaikan. Kita imbau agar tidak ada aksi provokatif yang mengganggu kelancaran pilkada yang tinggal dua hari lagi,” ungkap Rahwan kepada jurnalis media ini, Senin (25/11/2024).

Mag Fir
Editor