SOFIFI-PM.com, Anggota DPRD Provinsi (Deprov) Malut mempertanyakan hasil seleksi Sekprov definitif yang saat ini di meja Mendagri Tito Karnavian.
Pasalnya, hasil seleksi yang menghasilkan tiga calon sekprov definitive yang diusulkan ke Mendagri Tito Karnavian November 2019, masing-masing, Nirwan MT Ali, Samsudin A. Kadir dan Bambang Hermawan sampai saat ini tak ada kabar.
“Kami minta kepada Gubernur Abdul Gani Kasuba agar koordinasi dengan kemendgari agar mempercepat penetapan Sekda Malut defenitif. Soalnya, sudah hampir satu tahun ini, jabatan sekprov hanya diisi dengan Plh, dan penjabat. Padahal, proses seleksinya sudah cukup lama,” pinta anggota Deprov Haryadi Ahmad dalam rapat paripurna DPRD Malut, baru-baru ini.
Haryadi yang juga ketua Komisi IV Deprov Malut itu mengaku tugas penjabat Sekda Malut saat ini cukup banyak. Sebab, selain menjabat sebagai Sekprov Malut, yang bersangkutan juga pejabat di Kemendagri. Untuk itu kurang optimal dalam menjalankan tugas di Pemprov Malut. ”Penjabat Sekda saat ini tugas terbagi sehingga tidak akan fokus dalam menjalankan pemerintahan ini, untuk itu kami minta pada Gubernur segera percepat penetapan Sekda defenitif,” jelasnya.
Sementara anggota Deprov Malut Amran Ali mendesak pada gubernur mempercepat jabatan Sekda defenitif, juga meminta agar segera mendefenitifkan pejabat eselon II di lingkup Pemprov Malut yang saat ini masih berstatus sebagai pelaksana tugas (Plt). ”Saya minta pada gubernur segera mendefenitifkan pejabat yang masih berstatus sebagai plt, karena sudah 1 tahun,” desaknya.
Politisi Partai NasDem itu mengaku hampir sebagian besar jabatan di lingkungan Provinsi Malut ini dijabat oleh Plt, sehingga roda pemerintahan tidak efektif. ”Karena plt, ada kebijakan yang tidak bisa dilakukan, ini kan mengganggu roda pemerintahan. Untuk itu segera diisi dengan pejabat defenitif,”desaknya. (iel/red)
Tinggalkan Balasan