Terkait Pembangunan Tribun Bangsaha Merah Putih

MOROTAI-PM.com, Kondisi tribun Bangsaha Merah Putih yang baru selesai dibangun awal tahun 2020, dianggap bermasalah. Lantaran hampir seluruh tempat duduk tergenang air saat hujan. Bahkan, DPRD Pulau Morotai didesak segera memanggil kontraktor proyek tersebut, untuk dipertanyakan soal desain atap gedung yang dinilai salah secara teknis.

“Tribun ini dibangun dengan biaya yang cukup besar Rp. 3,3 miliar, lalu kondisi Tribun seperti ini, yang tempat duduknya tergenang air saat hujan, kan sangat disayangkan. Jadi kami harap DPRD panggil kontraktornya untuk dimintai penjelasan, apakah benar desainnya sudah sesuai. Kalau memang sudah sesuai desain, tinggal dicari solusinya. Tapi kalau tidak sesuai, tindak secara tegas, biar perlu diproses hukum,” tegas Ahyar Husen, salah satu aktivis yang konsen pemberantasan korupsi dan pembangunan Pulau Morotai kepada koran ini, Selasa (04/02/2020). 

Menurutnya,  penting bagi DPRD untuk mengusut proyek pembangunan Tribun Bangsaha Merah Putih, karena semenjak dalam proses pembangunan banyak terjadi kejanggalan yang ditemukan dari proyek milik Faruk Badullah tersebut.

“Misalnya sebelum atapnya dipasang, banyak yang sudah mempermasalahkan soal tempat duduk tribun yang sudah mulai rusak. Dan setelah atapnya dibangun, dipertanyakan lagi kenapa ada tiang penyangga di depan Tribun, apakah itu juga sudah sesuai desain atau tidak, karena sangat mengganggu penonton. Ditambah lagi air yang mengenangi hampir sebagian besar tempat duduk Tribun. Ini masalah-masalah yang harus dijelaskan secara terbuka oleh pihak kontraktor di DPRD,” cetusnya. 

Dirinya secara tegas menyebutkan, hasil dari proyek tersebut, tentu sangat tidak memuaskan, bila dibandingkan dengan jumlah anggaran dan waktu pekerjaan. 

“Proyek ini kan dimulai Oktober tahun 2018, selesainya di Desember 2019, itu artinya dikerjakan lebih dari satu tahun, kenapa hasilnya seperti ini. Ini harus diusut secara tuntas, biar masyarakat juga puas,” pungkasnya. (ota/red)