TERNATE-PM.com, Rapat Koordinasi fasilitator tingkat Provinsi Maluku Utara (Malut), program Pamsimas III TA.2019 telah resmi ditutup pada Jum’at (08/11/19).
Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari, terhitung dari Rabu, (06/11/2019) sampai dengan hari ini, telah diikuti oleh 102 orang dari delapan Kabupaten dan satu kota di Malut. Kegiatan yang dilaksanakan di Muara Hotel ini dengan tema ‘Memaksimalkan Pendampingan, Pengendalian dan Pemutakhiran Data Sebagai Strategi Percepatan dan Keberlanjutan Program’.
Kepada poskomalut.com, Alwi Yudin selaku Koordinasi Provinsi Pamsimas mengatakan, tujuan kegiatan yang diselenggarakan untuk menyatukan persepsi seluruh anggota Pamsimas pendamping dari tingkat desa, kabupaten, Provinsi bahkan sampai pusat. “Kita akan bahas terkait hal-hal yang sudah sampai ditingkat pusat yang nantinya akan di delegasikan ke semua lini di Malut,” ungkapnya.
Selain menyatukan persepsi, Alwi menambahkan, pada tingkat desa telah disediakan fasilitator yang berfungsi untuk mendampingi masyarakat. Sedangkan tingkat Kabupaten dan Provinsi ada tim Regional Opersise Management Service (ROMS) yang bertugas untuk mendampingi stakeholder, birokrasi dan secara langsung akan mengendalikan masyarakat dalam hal pementasan air minum dan sanitasi.
Target yang harus dicapai pada akhir tahun adalah penyelesaian desa yang bersumber dananya dari APBN, dan tidak menutup kemungkinan juga terhadap desa-desa yang bersumber dari dana APBD. “Apabila tidak diselesaikan maka akan menjadi hutang daerah, karena program ini dilaksanakan secara sharing dengan 80% berasal dari pusat dan 20% dari daerah. 80% dari pusat secara Nasional ditargetkan masyarakat telah menikmati air bersih paling lambat di bulan Desember akhir tahun ini,” tuturnya.
Untuk diketahui bersama, Rakor yang dilaksanakan menggunakan dana yang bersumber dari Balai Prasarana Wilayah Malut melalui manajemen fast 31, atau Fasilitator Administration service dibawah naungan manajemen PT. Pilar Pusaka Inti untuk menaungi lingkup Desa. Sedangkan yang menaungi ROMS pada lingkup Kabupaten dan Provinsi dibawah management PT. Artistika Praseti.
Delapan kabupaten dan satu kota yang mengikuti Rakoor tersebut diantaranya Kabupaten Sula, Morotai, Taliabu, Halbar, Haltim, Halsel, Haltim, Halmahera Utara, dan Kota Tidore Kepulauan.
Secara umum keluarga besar Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat, atau yang lebih dikenal dengan istilah Pamsimas berharap, semua masyarakat di Malut yang sulit mengakses air bersih, dan sanitasi masih belum layak agar bisa mendapatkan akses lebih mudah dengan kehadiran program konfirmasi yang dibuat. Sementara Alwi berharap, setelah program pendampingan oleh tim FAS dan ROMS agar Pemda, masyarakat dan stakeholder bisa lebih mandiri dalam penanganan khususnya air minum dan sanitasi yang ada. “Terlebih khusus pemerintah desa agar bisa merawat aset negara, yang sudah dibangun untuk kepentingan mereka sendiri,” tutupnya. (cr01/red)
Tinggalkan Balasan