WEDA-PM.com, Setiap perusahaan punya program, baik program jangka panjang maupun jangka pendek. Namun, ini rupanya tidak berlaku di Perusahaan Daerah (Perusda) Fagogoru Maju bersama, milik Pemerintah Halmahera Tengah. Pasalnya, di tahun ini perusahaan plat merah itu program kegiatannya dibilang tidak jelas. Sebab tidak ada penyusunan rencana kerja anggaran (RKA), ini lantaran Direktur Utama Perusda Fagogoru, dan Keuangan sudah undur diri.
“Perencanaan bisnis ke depan tidak ada, karena Direktur Utama tidak ada dan Direktur Umum dan Keuangan juga sudah undur diri,” ungkap Kabag Umum Perusda Halteng, Yusuf Haruna, Selasa (28/1/2020).
Ia mengungkapkan, anggaran penyertaan modal Perusda tahun 2019 sekitar Rp 5 miliar tidak terpakai dan masih mengendap di salah satu Bank, karena sejauh anggaran tersebut tidak dimanfaatkan. Kondisi ini membuat gaji mereka selama dua bulan, terhitung dari Desember 2019 sampai Januari 2020 belum terbayarkan. “Sudah dua bulan kami belum terima gaji,” katanya.
Menurutnya, saat ini yang mengundurkan diri baru Direktur Umum dan Keuangan, Nurhayati Rais. “Secara resmi mengundurkan diri hanya Nurhayati Rais dan suratnya sudah kami terima,” terangnya.
Mantan Komisioner Panwaslu Halteng itu, mengaku pengunduran diri dari Nurhayati dari Perusda dengan alasan karena suaminya, Sakir Ahmad saat ini telah menjadi anggota DPRD Halteng. “Jadi sejauh ini Perusda Fagogoru Maju Bersana tidak ada aktifitas. Pasalnya segala kebijakan ada pada Direktur tapi dia tak pernah berkantor,”paparnya.
Sementara Direktur Perusda Rusli Sadek belum undur diri. “Rusli Sadek sejauh ini ternyata belum mengundurkan diri. Dia belum mengundurkan diri karena tidak ada surat masuk mengenai hal itu,” terangnya. (msj/red)
Tinggalkan Balasan