MOROTAI-PM.com, Salah satu warga Bangka Belitung berinisial EM, yang bertugas disalah satu perusahan swasta di Kabupaten Pulau Morotai diserang batuk dan pilek. Hanya saja, belum bisa dipastikan, apakah sakitnya wanita berumur sekitar 30 tahun itu lantaran penyakit biasa atau karena virus Corona.

Berdasarkan data yang dikantongi koran ini, Kamis (19/03), EM dibawah ke RSUD untuk diperiksa oleh tim dokter lantaran yang bersangkutan sakit batuk dan pilek, kurang lebih selama 6 hari setelah melakukan perjalanan domestik ketempat asalnya Bangka Belitung.

Setelah tim Dokter RSUD Morotai melakukan perawatan secara intensif di ruang isolasi RSUD Morotai, setelah diperiksa, pasien itu kondisinya membaik, sehingga tim dokter memutuskan pasien dipulangkan kerumah, dengan catatan tidak boleh keluar rumah alias mengisolasi diri.

“Pasien sudah dipulangkan ke rumahnya, tapi katanya tim Dokter terus melakukan pemantauan terhadap pasien tehitung hari ini hingga tanggal 24 Maret untuk menentukan tindakan selanjutnya,” ucap salah satu sumber terpercaya di RSUD.

Sementara Direktur RSUD Morotai Julyus Gischard Kroons, membenarkan bahwa terdapat pasien yang datang ke RSUD Morotai untuk memeriksakan diri, hanya saja, status pasien itu belum terindikasi terinveksi penyakit corona.

“Dia (EM) tidak dirawat, datang dari luar pas sampai di sini, cuman dia sudah sakit babatuk, karena dia babatuk kong dia kasana (RSUD), jadi, belum ada indikasi kearah itu masih dipantau, sekarang ini orang babatuk saja langsung vonis, jadi torang maklumi juga keresahan,” akunya.

Menurutnya, pasien itu awalnya keluar daerah dan transit dari Jakarta ke Morotai. Sehingga, saat batuk, yang bersangkutan langsung datang ke RSUD untuk memeriksakan diri.”Dia transit dari Jakarta cuman kita selalu waspada lah. Dia takut sehingga dia datang.tetap kita kasih obat untuk dia, dan sudah pulang kerumah, di tidak diberbolehkan keluar sifatnya isolasi diri sendiri.”pungkasnya. (ota/red)