TERNATE-PM.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meminta pemerintah kota Ternate untuk memperhatikan peningkatan anggaran pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2020. 

“Selama ini peningkatan dari tahun ke tahun sudah ada, dari total APBD Rp 1,9 triliun. Namun setelah pada akhirnya  PAD tidak tercapai dan jongkok terus,” kata Wakil Ketua  DPRD Kota Ternate, Djadid Hi Ali, Senin (21/10/2019).

Menurut Djadid, seharusnya persoalan penyerapan anggaran yang dilakukan pemerintah Kota Ternate harus mencantumkan defisit, namun itu dinilai tertutup dengan alasan mendorong pembangunan daerah. “Dalam perjalanannya, defisit selama ini tidak tergambar. Ternate selama ini tidak mengalami defisit, kita liat dari penyerapan anggaran dalam setiap tahun hanya mencapai 96 persen, berarti masih ada sisahnya,” katanya.

Politisi golkar itu mengungkapkan, faktany ada miliar anggaran yang  tidak digunakan pada belanja pegawai, sehinggaa gagasan DPRD meminta anggaran itu bisa alokasikan ke Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). “Harapan kita kedepan terutama di SKP yang menggali potensi PAD  harus mencari orang yang lihai bekerja, sehingga jangan saling menyalahkan satu sama lain. Selain itu sistem pengganggaran harus dijaga, sehingga teratur dan terarah dan terbentuk secara efisien,” jelas Jadid. 

Ia menambahkan, kesulitan DPRD dalam mengontrol penyerapan  anggaran pemerintah daerah adalah transparansi. “Harusnya penyerapan agaran dilakukan secara rutuin. Bagaimana DPRD mengawasi anggaran kalau tidak pernah tahu berapa angaran yang sudah dipakai, berapa sisa anggaran yang tersimpan,” katanya. (i-phan/red)