TALIABU-PM.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), mendukung pemerintah daerah (Pemda), Pulau Taliabu untuk segera menuntaskan masalah abrasi pantai di Des Sahu Kecamatan Taliabu Utara.

“Akibat abrasi membuat jarak antara bibir pantai ke pemukiman warga hanya tinggal sekitar 2 meter. Bahkan bencana ini sudah menghilangkan sebagian lahan dan badan jalan akibat pengikisan tanah yang oleh warga diperkiran sudah mencapai 10 meter dari bibir pantai ke rumah milik warga di pesisir wilayah setempat,” ungkap Sekretaris fraksi pembahuruan DPRD Pulau Taliabu, Sukardinan Budaya kepada posko malut, Selasa, (21/1/2020).

Kata dia, kondisi ini harus segera diantisipasi, dengan membangun tanggul penahan ombak. “Pengikisan tanah di pesisir pantai itu sudah terjadi puluhan tahun dan sering membuat warga kuatir kehilangan rumah mereka. Masalah ini juga sudah pernah ada upaya pembuatan batu penahan ombak oleh Pemda Pulau Taliabu pada beberapa tahun lalu, namun proyek tanggul yang dikerjakan oleh salah satu rekanan yang ditunjuk Pemda Taliabu itu tidak tuntas pekerjaannya,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya mendukung perintah Bupati Aliong Mus kepada kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), dan kepala dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (PUPR), agar segera turun meninjau bencana abrasi yang mengancam pemukiman warga di Desa Sahu, Taliabu Utara tersebut. “Dinas terkait segera laksanakan dan di tindaklajuti perintah bupati. Karena masalah abrasi sudah sangat mengancam pemukiman masyarakat, jadi harus diseriusi dalam melakukan penanganan terkait masalah abrasi di desa sahu,” ujarnya.

Terpisah, Kepala BPBD Pulau Taliabu, Sutomo Teapon kepada posko malut, Selasa, (21/1) mengatakan, dirinya siap untuk melaksanakan perintah Bupati Pulau Taliabu, H. Aliong agar BPBD dan PUPR meninjau lokasi abrasi di desa sahu, Kecamatan Taliabu Utara. “Arahan Bupati untuk segera turun tinjau lokasi abrasi, kami tetap harus turun dan kemarin staf sudah turun cek lokasi. Tapi untuk dana apa yang dipakai pembuatan talut, dan ini belum diketahui untuk gunakan anggaran apa,” pungkasnya. (Cal/red)