TERNATE-PM.com, Anggota komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Alien Mus mengakui Kota Ternate sudah darurat sampah. Hal tersebut di akui Alien Mus, usai bertemu dengan Wakil Wali Kota Ternate Jasri Usman di kantor Wali Kota Ternate, Kamis (17/6/2021).

” Jadi kedatangan saya bagikana berbicara sinergitas pemerintah provinsi dengan Kabupaten/Kota. Karena kota Ternate saat ini kita semua sudah merasakan dampak sampah yang begitu luar biasa dan sudah bisa di bilang ini darurat sampah, sehingga harus ada atensi yang luar biasa,” ucap Alien Mus, kepada wartawan.

Menurut mantan Ketua DPRD Provinsi Malut ini, jika hanya mengharapkan Kota Ternate sendiri mengurus sampah itu tidak bisa, sehingga itu kebutulan dirinya yang juga sebagai komisi yang membidangi lingkungan hidup dimana ada sampah dan limbah juga, maka dirinya harus punya pioritas mendorong ke pemerintah pusat, agar Kota Ternate menjadi atensi sebagai kota darurat sampah.

“Saya nanti pada Juli nanti insa allah sudah ada bantuan armada sampah dan meminta pemerintah pusat untuk datang langsung melihat Ternate, karena laut kita juga sudah sangat tercemar oleh sampah,” ujarnya.

Lanjutnya, dirinya juga sudah menyampaikan ke pemerintah pusat bahwa di Malut, ada tiga daerah yang sudah bekerja sama dalam penanganan sampah yakni Ternate, Tikep dan Halbar.

“Jadi ada bantuan lima armada, tiga di Ternate, satu di Tikep dan satu lagi di Halbar. Karena bantuan banyak di Ternate itu saya lebih pioritas sesuai aspirasi,” jelasnya.

Disamping itu, Plt Kepala Bappelitbangda, Rizal Marsaoly menyampaikan terima kasih atas kepedulian Alien Mus. Bappelitbangda sebagai OPD teknis akan mengawal program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate dalam penanganan sampah.

“Tadi ibu alien sudah sampaikan di depan pak wakil bahwa akan membantu 3 unit armada motor roda tiga. Nanti kalau bantuannya sudah ada kita akan distribusikan ke dalam program yang sementara menjadi pilot project,” akunya.

Pemkot sendiri juga sedang berupaya untuk mendapat bantuan dari luar, misalnya dari alfamidi, Indomaret, Telkom, hingga Firma Agung guna membantu program penanganan sampah yang sedang digenjot.

“Misalnya Indomaret bisa kasih 1 unit kaisar, dan itu semua bisa kasih satu-satu kan jadi banyak. Itu artinya, pergerakan untuk penataan pengelolaan sampah secara partisipatif bisa diekspansi lagi ke kelurahan-kelurahan lain, tidak hanya di Bastiong Karance dan Talangame,” tuturnya.

Rizal mengakui bahwa Pemkot Ternate masih kekurangan armada sampah. Sehingga melalui pilot project Trans Depot Sampah yang sudah dilaunching Selasa kemarin di Kelurahan Bastiong Karance dan Bastiong Talangame bisa menjadi contoh.

“Pola penanganan sampah itu, satu kaisar melayani dua kelurahan. Jadi kalau kita mau ekspansi misalnya tambah ke kelurahan-kelurahan lain maka tentu motor kaisar juga harus ditambah. Jadi Ibu alien sudah sampaikan akan membantu melalui kementrian lingkungan hidup,” terangnya.

Pemkot sementara ini juga sudah mengambil langkah strategis dengan meminta partisipasi dari instansi-instansi vertikal yang ada di wilayah Kota Ternate. “Kalau tiap-tiap instansi vertikal bisa kasih kita satu motor kaisar kan alhamdulillah. Itu yang sedang kita upayakan sekarang,” pungkas Rizal.(Sm/red)