TERNATE-PM.com, Anggota Banggar DPRD Kota Ternate, Nurlela Syarif meminta Organisasi Perangkat Daerah atau (OPD) dapat melakukan presentase evaluasi Pendapatan Asli Daerah menggunakan grafik, bukan sekedar komunikasi.

“Kita meminta masukan dari aspek retribusii dan pajak, dimana OPD itu harus membuat grafik, analisa dan presentase  tidak hanya menggunakan lisan,” ucap Nurlela saat di konfirmasi soal pencapaian PAD, Senin (06/01).

Nurlela menjelaskan, tren PAD Kota Ternate sepanjang tahun 2019 sangat menurun dari target  Rp 10,2 miliar  menjadi Rp 80 miliar, angka itu berbeda jauh dengan tahun 2018 silam dimana  PAD Ternate mencapai nilai 90 miliar. “Kenapa di 2019 malah turun, sementara tiap tahun alokasi APBD dari aspek sumber PAD retribusi  bertambah, objek pungutan bertambah,” akuinya.

Dilihat dari potensi pendapatan daerah, kata Nurlela, maksimalnya pemerintah juga melirik atau mengenjot pendapatan pajak lantaran ternate merupakan kota pelayanan maupun jasa. “Kami sudah berdiskusi dengan pimpinanan bahwa Banggar  harus memfokuskan pada evaluasi pendapatan  dan potensi pendapatan  kalau dibuat evaluasi kita meminta masukan dari aspek retribusii dan pajak  potensinya 5 tahun,” jelasnya.

Ia menambahkan, tren evalauasi itu bisa di lakukan pihaknya bila mereka memiliki data dari OPD, namun pola yang selama ini digunakan oleh OPD penyerap PAD tak pernah menggunakan data  evaluasi hanya sepintas komunikasi lisan, sehingga DPRD tidak terukur memberikan solusi.(beb/red)