WEDA-PM.com, Pemerintah Halmahera Tengah, membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengendalian virus Corona (Covid 19). Satgas yang dibentuk ini melibatkan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo), Bagian Humas dan Protokoler, serta Dinas Perhubungan (Dishub) maupun instansi terkait lainya.

“Iya, kita buat Satgas pengendalian Corona dengan melibatkan sejumlah instansi terkait,”kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Halteng, Rijja Rajana, Senin (16/3/2020).

Ia menyatakan, Keterlibatan instansi terkait dalam satgas ini, terutama Dinas Perhubungan agar ketika ada orang yang datang atau masuk Halteng sudah dapat dideteksi. “Jadi protapnya adalah pasien dengan pengawasan, orang dengan pemantauan,” jelasnya.

Menurutnya, selain pembentukan Satgas pengendalian virus mematikan itu, akan ada instruksi khusus yang bakal disampaikan, seperti larangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkab Halteng keluar melakukan perjalan dinas, terutama di daerah yang sudah terpapar virus corona. “Nantinya akan ada instruksi ASN dilarang melakukan perjalan dinas,”ucapnya.

Sementara untuk fasilitas di Rumah Sakit, telah disiapkan satu ruangan khusus atau ruangan isolasi di RSU Weda. “Jadi rumah sakit sudah siap, dan sudah sediakan ruangan khusus isolasi bagi mereka yang terindikasi,”paparnya. Ruangan isolasi yang disiapkan di RSU nantinya akan ditambah. Selain itu, ada langka-langka yang bakal disiapkan Pemkab, salah satunya percepatan ambulance yang disiapkan sehingga apabila nanti ada indikasi kita sudah siap.

Sebelumnya, Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan dengan menggelar sosialisasi dibeberapa tempat dan puskesmas. Selanjutnya sosialisasi ini akan berlangsung juga ke sekolah-sekolah dan kantor-kantor. Orientasinya adalah ada upaya pencegahan secara mandiri. Seperti himbauan mencuci tangan, istirahat yang cukup, menjaga kebersihan.

“Perilaku-perilaku itu yang harus kita terapkan dalam kehidupan. Intinya adalah dihimbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dengan situasi yang ada. Tetap waspada dan lakukan aktifitas,”imbuhnya.

Untuk Puskesmas, dijadikan tempat deteksi dini, ini difokuskan bagi mereka yang punya penyakit infeski saluran pernapasan atas (ISPA) sehingga dilakukan pemantauan. Ketika ada gejala langsung dilakukan rujukan ke rumah sakit yang direkomendasikan.

“Maluku utara itu di Chasan Boesari. Kalau di Kabupaten hanya menyiapkan ruangan isolasi, ketika dilaporkan ada gejala yang khas Vorona maka tim turun untuk melakukan penjemputan dan selanjutnya dibawah ke RSU yang ada,” pungkasnya.

Ia menyampaikan, ada tiga kategori yang ditetapkan yakni Siaga Darurat, siaga tanggap darut dan non darurat. Halteng sendiri masih pada level non darurat.

Sementara itu, Terkait adanya isu warga negara asing (WNA) yang terpapar virus dan di bawah ke ternate, menurut kadis isu itu tidak benar/hoax. “Kita dengan IWIP selalu komunikasi dan tidak ada WNA yang terpapar sebagaimana isu yang beredar,”tandasnya.(msj/red).