TERNATE-PM.com, Aksi penolakan Omnibus Law oleh ribuan mahasiswa di Kota Ternate Kamis (8/10/20) kemarin berakhir ricuh, beberapa fasilitas umum seperti lampu taman, tempat duduk dan pohon di depan ruko Jati Land Mall pun jadi sasaran amukan massa aksi.
Hal itu menuai beragam tanggapan dari warga net di media sosial Facebook, WathsApp dan Instagram. Namun cuitan beberapa akun di media sosial dinilai bernada rasis.
“TONG PERNAH JADI MAHASISWA 8 TAHUN! TAPI TARA HALIFURU DENG TAGANANE KAYA DEMO TADI!BIASA MASOK KABONG POTONG POHON SABARANG KONG MASUK KOTA HANTAM SABARANG DENG FASILITAS UMUM #***KACILI” . Tulis Qamaruddin Mahmmad Thezar di akun facebooknya.
“Pasti mahasiswa dari kampong2 pe kalakuang ini, karena kalo mahasiswa dari Ternate dong p otak deng tindakan tara serendah itu. Ehhh stop tarima orang yang dari kampong2 sana kuliah disini di Ternate cehhh. So kampong-kampong lagi. So kuliah deng tinggal di Ternate kong tara bersukur tu, malah kaseh rusak orang p kota,” tulis salah satu warga net”.
Akibat dari cuitan beberapa akun itu, sontak menuai banyak reaksi dari warganet lainnya. Bahkan, beberapa akun di media sosial Facebbok, WhatsApp ramai menuliskan hastag Kita Anak Kampong, Kita Halmahera, sebagai bentuk protes tindakan rasis kepada mahasiswa yang melalukan aksi tersebut.
“Kita anak Katalusitwa-Kita Halmahera,” tulis akun Loka Posa.
“#Kita Halmahera,” tulis Iki Iklo di akun facebooknya. (vi-red)


Tinggalkan Balasan