TERNATE-PM.com, Ternate kembali mengalami inflasi 0,48 persen dan disumbang oleh kelompok pengeluaran, seperti kelompok Kesehatan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara Atas Parlindungan Lubis, saat menyampaikan rilis resminya, Rabu (01/04).
Menurutnya, Maret 2020, Kota Ternate mengalami deflasi sebesar 0,48 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,73. Dari 90 kota IHK, 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhoksumawe sebesar 0,64 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,01 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Timika sebesar 1,91 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tangerang sebesar 0,01 persen. Untuk tingkat inflasi tahun kalender Maret 2020 (Maret 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 0,86 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,09 persen.
Maret 2020, lanjutnya, Kota Ternate mengalami inflasi dienam kelompok pengeluaran, deflasi pada tiga kelompok pengeluaran dan dua kelompok pengeluaran stagnan.
“Kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,10 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,01 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,91 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,18 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,70 persen,” urai Lubis.
Inflasi disumbang oleh kelompok kesehatan dikarenakan, Kelompok ini pada Maret 2020 mengalami inflasi sebesar 1,91 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,19 pada Februari 2020 menjadi 103,12 pada Maret 2020. Kelompok ini pada Maret 2020 memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Ternate sebesar 0,04 persen. (cha/red)
Tinggalkan Balasan