TERNATE-PM.com, Menyikapi aksi yang dilakukan secara mendadak tanpa adanya pemberitahuan maupun izin pada saat berlangsungnya Seminar Nasional yang menghadirkan pembicara Rocky Gerung itu, Warek III Universitas Khairun Ternate, Syawal Abdulajid menganggap hal tersebut sebagai sebuah tindakan yang tidak rasional karena tidak memiliki pemberitahuan sebelumnya.

“Saya kira aksi yang dilakukan dimana saja pastinya harus ada pemberitahuan,” ungkapnya kepada poskomalut.com , Rabu, (08/01/2020).

Syawal juga menganggap aksi protes yang dilakukan beberapa Mahasiswa dari Solidaritas Perjuangan Demokrasi Kampus (SPDK)dinilainya, mereka tidak menggunakan akal sehat sebagai orang yang memiliki karakter intelektual di dalam Kampus. Apabila mereka gunakan saja pasti ada pemberitahuan sebelumnya karena mengingat Seminar yang dilakukan sendiri merupakan forum resmi karena panitia telah mengundang pembicara nasional.

Syawal juga menambahkan, Kalaupun ada niat baik untuk menyampaikan aspirasinya kenapa tidak diberikan pemberitahuan kepada panitia atau pun BEM yang sebagai pihak penyelenggara, agar aksi tersebut terkesan resmi bukan ilegal. “BEM juga pasti merasa kecolongan karena tidak ada konfirmasi kepada mereka. Aksi tadi juga saya anggap normal saja karena bukan pertama kalinya mereka seperti itu, pernah juga dikampus dan pada akhirnya kita kerahkan satpam untuk lakukan pengamanan dan dibubarkan”,  tuturnya.

Selain itu, Syawal juga menanggapi terkait tuntutan Mahasiswa yang meminta agar segera menggantikan Rektor yang telah melakukan Drop Out (DO) kepada berapa Mahasiswa, pihak kampus akan selalu siap apabila nantinya diproses dengan jalur hukum bila Rektor dinilai salah dan harus dicopot dari jabatannya.  “Kita siap setiap saat karena itu juga hak mereka, jadi kapan saja untuk diajukan gugatan ke pengadilan kita selalu siap. Kalau mereka anggap Rektor salah dalam memberikan putusan maka ajukan saja ke pengadilan”,  tutupnya. (Cr01-red)