TERNATE-PM.com, Jenazah pekerja Imigran Arifqih Maulana Ramli, Warga Negara Indonesia asal Kota Ternate Provinsi Maluku Utara akhirnya tiba di Kota Ternate, Minggu (22/12/2019) sore dengan maskapai penerbangan Batik Air.

Ambulans membawa jenazah Arifqhi dari bandara Baabullah Ternate menuju Kelurahan Rua


Sesampai di Bandara Sultan Babullah Kota Ternate, Jenazah langsung di jemput pihak Keluarga. Isak tangis keluarga pecah ketika jenazah Arifki di keluarkan dari ruang kargo dan di angkut mobil ambulance. Iring-iringan mobil jenazah berjalan menuju rumah duka. Sekitar pukul 16:40 wit warga dan kerabat pun berkumpul untuk melihat dan memberikan ucapan duka cita. Dari pihak Keluarga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak pemerintah, atas kepedulian dan upaya untuk memulangkan anak mereka kepada pihak Keluarga. “Kami atas nama Keluarga Alm. Arifki Maulana Ramli mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada pihak pemerintah Indonesia dan pemerintah provinsi Maluku Utara, yang telah melaksanakan kewajbannya dalam berupaya keras mengembalikan warga negaranya, Almarhum telah berada di tengah-tengah kami untuk kemudian akan dimakamkan,” ucap salah satu sesepuh di kelurahan Rua saat setelah Jenazah disholatkan.


Ucapan duka cita juga disampaikan Abjan, Kepala Bidang Pengawasan dan PHI Disnaker Malut. Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya saudara Arifqi Maulana Ramli di Somalia, Negara Afrika. Terima kasih diucapkan pada rifqih yang sudah relah mendedikasikan dirinya untuk negara sebagai pekerja imigran.


Paman Almarhum, Alwan juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak perusahan dan pemerintah atas kerja sama dan kerja yang dilakukan untuk berupaya memulangkan Arifqih. “Kami merasa sangat kehillangan atas kepulangan anak kami iki. Namun kami juga merasa senang atas kepulangan almarhum untuk dimakamkan oleh pihak Keluarga,”ujarnya.


Lanjut Alwan, proses pemulangan Arifki ini, pihaknya menyampaikan surat ke disnaker trans Provinsi Malut, lalu kemudian diteruskan ke Disnaker Pusat Jakarta, kemudian di lanjutkan kordinasi ke KBRI Naerobi di Kenya. “Kami tidak mengalami kendala dalam proses pemulangan jenazah Almarhum. Karena semua pihak yang terkait sangat berupaya keras dalam melakukan kordinasi-kordinasi ke Pihak Keinya,” terangnya.
Kepada poskomalut.com , Kepala bidang Pengawasan dan PHI Disnaker Malut, Abdjan Abdul Latif mengatakan, informasi yang diterima tentang berita duka telah meninggalnya korban dari tujuh orang temannya yang sama-sama menjadi TKI di luar Negeri. “Jadi informasi yang kami terima pada tanggal (02/12/2019) dari teman-temannya yang juga ikut mancing sebagai TKI disana. Saat mereka sampaikan informasi tersebut langsung kami koordinasikan bersama Agen, G2PKI dan Kasubdit Pemulangan Jenazah TKI,” pungkas Abdjan.
Ternyata Arifki meninggal dunia sejak tanggal 1 Desember dan baru diketahui pada tanggal 2 Desember 2019. “Setelah 22 hari, jenazah akhirnya di pulangkan,”pungkasnya. (Cr04/red).