Warek III : Silahkan Protes Lewat Jalur Hukum
TERNATE-PM.com, Menanggapi persoalan yang disuarakan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Demokrasi Kampus (SPDK) pada saat Seminar Nasional di Gedung Aula Banau, Kampus I Universitas Khairun Terntae pada Rabu, (08/01/2020).
Wakil Rektor III , Syawal Abdulajid saat dikonfirmasi poskomalut.com dirungannya mengatakan, kejadian yang terjadi pada saat seminar sedang berlangsung merupakan hal yang dianggapnya biasa saja. Menurutnya setiap apa pun yang berkaitan dengan keputusan atau tuntutan dari kampus selalu ada sikap yang bersifat baik positif maupun negatif, mengingat persoalannya berhubungan dengan keputusan Rektor soal Drop Out(DO) mahasiswa. “Kalau perspektif mereka sebagai mahasiswa dari forum gerakan pembebasan terkait keputusan rektor itu bermasalah, tapi bagi kita institut yang punya peraturan main dikampus itu sudah jelas dan menanggapinya kita punya sikap yang tegas”, terangnya.
Menurutnya, ketegasan yang diambil merupakan sebuah pembelajaran kepada mahasiswa agar dapat menggunakan akal sehatnya dengan baik seperti belajar untuk kepentingannya dikemudian hari. Akal sehatnya Mahasiswa yang dimaksudkan adalah, Mahasiswa tidak dididik untuk mereka berafiliasi atau melakukan gerakan untuk memecah bela bangsa. Pihak kampus bahkan tidak menghendaki mahasiswanya melakukan gerakan yang intinya adalah melakukan presentasi terhadap mahasiswa lain untuk melakukan gerakan separatis. “Kalau Anda memang kelompok separatis, ya bergabunglah dengan mereka disana, jangan mengacaukan situasi Kamtibmas di Maluku Utara, akibat anda berpihak ke gerakan separatis. Itu yang tidak kita kehendaki, apa lagi Mahasiswa”, tegasnya.
Problem Mahasiswa saat ini menurut Syawal adalah bagaimana mereka menghadapi masa depan, kalaupun gerakan yang sekarang ini mereka lakukan tidak lagi memikirkan kepentingan masa depan, maka Indonesia dengan kondisi aman, damai dan tenteram seperti sekarang ini kedepannya bisa saja berubah akibat gerakan-gerakan separatis seperti yang mereka buat. “Kalau seperti ini kedepannya mungkin kita sudah terpecah belah”, ungkapnya.
Setelah keputusan yang sudah ditetapkan oleh Rektor Unkhair, Syawal juga mengatakan putusan tersebut sudah tidak lagi bisa dilakukan akomudir untuk ditarik kembali. Dirinya juga menganggap sudah tidak lagi ada manfaat bagi mahasiswa yang nantinya akan melakukan gerakan-gerakan aksi terkait persoalan tersebut, karena pihak mereka telah memerintahkan keamanan kampus untuk membubarkan mahasiswa yang menggelar aksi terkait putusan Rektor dan dapat mengganggu ketertiban serta kenyamanan di lingkup kampus. ” kita tetap tidak akan mengakomudir mereka karena kemarin sudah menjadi putusan final dan mengikat oleh Rektor yang juga sebagai pejabat administrasi Negara, kalaupun mereka lakukan protes terhadap putusan ya silahkan lewat jalur hukum”, tutupnya. (Cr01-red)
Tinggalkan Balasan