MOROTAI-PM.com, Bupati Kabupaten Pulau Morotai Benny Laos mengungkapkan kekecewaannya kepada pimpinan Satuan kerja Perangkat daerah (SKPD) dan seluruh Aparat Sipil Negara (ASN). Kekecewan ini disampaikan secara terbukan Benny laos saat memberikan pengarahan pada saat apel gabungan di kantor Bupati beberapa waktu lalu.
Benny menegaskan, kinerja anak buahnya tidak becus. Bahkan secara lantang, mengatakan sebanyak 1.500 ASN Pulau Morotai diberhentikan, tak akan memengaruhi tugasnya membangun Pulau Morotai. Untuk membangun Morotai, dia mengaku cukup dibantu 50 ASN yang memiliki kapasitas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Panitia Pembuat Komitmen (PPK) dan bendahara. “Sebanyak 1.500 pegawai berhenti pun tidak berpengaruh. Saya dengan 50 orang ASN saja sudah cukup. Karena memang PPK harus ASN bukan swasta. Simpel aja kok,” semprot Benny kepada ASN saat mengambil apel gabungan di kantor Bupati beberapa waktu lalu.
“Jadi, kalau besok lelang kapala dinas Ong Daruba pantai, lulus bisa kepala Dinas, orang Bisu(Mou) bisa kepala dinas, ngoni ketawa tapi Mou punya inisatif lebih tinggi, nalarnya lebih kuat, tanggungjawabnya lebih besar daripada kitorang normal,” jelas Benny.
Menurutnya, tugas ASN itu sebagai pemecah masalah, pencari solusi. Dia mengaku, dua tahun lebih memimpin Morotai, dia melihat ASN dalam benaknya sebagian besar hanya tau menerima gaji dan bersungut atau mencomel, menggerutu. Pola pikir setiap hari, hanya digaji dan bersungut. “Kita sudah keluar dari konteks aparatur itu. Tugas torang ini bukan hanya bangun kantor, tugas pemerintah itu program bukan proyek, kalo proyek itu gampang banyak yang awasi ada wartawan, polisi, jaksa KPK inspektorat, yang berat itu program kita bicara hulu sampai hilir buat apa dan tujuan akhirnya kemana, jangan tiba saat tiba akal. Artinya apa biaya keluar besar outputnya tidak maksimal, torang digaji hanya untuk buat masalah,” katanya lagi.
Menurutnya, kondisi dulu dengan sekarang berbeda. Sekarang, menurut dia harus berubah. “Mari torang berbenah mengubah perilaku, kalau tidak siap berhenti jadi ASN, sudah susah di bumi bikin dosa ngapain, ngoni semua sekolah sarjana hebat S2 gagah, bikin satu barang yang rutin berulang ulang, salah berulang ulang. Tidak punya rasa malu, justru bangga lagi, setiap hari intropoksi diri saya lihat pintar menyalahkan orang, tidak ada yang beres, itu nggak benar,” pungkasnya. (ota/red)
Tinggalkan Balasan