SANANA-PM.com, Proyek pembangun masjid Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), mendapat sorotan dari Komisi III DPRD Kepsul.
Komisi III menilai, ada yang ganjil dengan pembangunan masjid tersebut. “Harus pembangunan masjid tersebut sudah tuntas, karena sudah menghabiskan anggaran Rp 4 miliar lebih,” ungkap Ketua Komisi II Lasidi Leko, Senin (18/11/2019).
Menurut Lasidi, dari hasil dari Rp 4 miliar itu ternyata, atap masjid tersebut masih bocor saat musim hujan, lantai dua masjid itu juga tidak bisa digunakan, karena bergoyang. Olehnya itu, dalam waktu dekat komisi III akan panggil Dinas pekerjaan umum, perumahan perumahan dan kawasan pemukiman (DPUPRKP) selaku instansi terkait, maupun kontraktor yang mengerjakan pekerjaan tahapan empat masjid tersebut, untuk mempertanggung jawabkan pekerjaan tersebut.
Lanjut Lasidi, berdasarkan keluhan warga, masih banyak kekurangan yang harus diselesaikan, dan yang paling berat adalah lantai dua. Karena lantai dua saat ini tidak dapat digunakan. “Dari laporan warga, yang pertama atapnya masih bocor-bocor, kedua lantai dua itu juga tidak kuat. Lantai dua itu kalau menampung jamaah sekitar 100 orang maka dipastikan akan runtuh,” jelasnya.
Mesjid Pohea ini, tamba Lasidi, seharusnya menjadi perhatian penuh bagi pemerintah daerah. Sebab, ini satu-satunya masjid yang ada di lingkungan pemerintahan. “Ketika ada tamu dari luar yang berkunjung di lingkup kantor bupati, pasti mereka akan gunakan masjid itu, karena itu masjid satu-satunya yang ada di lingkungan Kantor, hingga itu harus diperhatikan,” katanya. (fst/red)
Tinggalkan Balasan