SOFIFI-PM.com, Setelah satu orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Ternate, Provinsi Maluku Utara ditetapkan positif Virus Corona (Covid-19) berdasarkan hasil uji spesimen Laboratorium Kesehatan di Jakarta, selain itu jumlah Orang Dalam Pamantauan (OPD) dan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga meningkat, hal ini mendapat sorotan dari Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Malut.
Komisi IV meminta pada Pemerintah Provinsi Malut segara ambil langkah tegas dengan menutup akses lintas provinsi, jika tidak jumlah kasus Covid-19 akan terus bertambah.
Ketua Komisi IV DPRD Malut, Haryadi Ahmad, saat dikonfirmasi jurnalis poskomalut.com, via whatsApp mengatakan, Pemprov harus ambil langkah cepat dan tegas untuk memutuskan mata rantai penyebaran Virus Corona ini dengan menutup akses trasportasi ke provinsi yang telah terjangkit wabah Covid-19.
“Sebaiknya Maluku Utara mengambil langkah tegas untuk Lockdown, menutup semua akses masuk orang dari luar Maluku Utara Terutama di Provinsi-provinsi yang telah terjangkit wabah Covid-19 ke Maluku Utara,” katanya.
Menurutnya, jika Pemprov terlambat ambil langka tegas, kasus Covid di Malut alan terus bertambah, pasalnya kasus yang ada di Malut rata-rata punya jejak perjalan dari daerah yang sudah terkenah Wabah Covid-19.
“Untuk saat ini kalau tidak diambil langkah tegas seperti ini, tetap akan terjadi penambahan jumlah ODP bahkan PDP, karna status ODP dan PDP salah satu kriterianya adalah pernah mengunjungi daerah yang lagi mewabah,”tegasnya.
Lanjut dia, hari ini kita dikagetkan ada pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 ternyata setelah di tracking pasien sebelumnya baru balik dari luar daerah.
“Jadi mohon pemerintah daerah memepertimbangkan langkah Lockdown,” ungkapnya.
Politis Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengimbau dan memohon kepada masyarakat untuk tetap berdiam diri di rumah, kecuali memang ada hal penting dan urgen yang mengharuskan keluar rumah, hal ini bermaksud memutus mata rantai penyebaran Virus corona yang saat ini lagi masif mewabah. (iel/red)
Tinggalkan Balasan