TERNATE-PM.com, Curah  hujan  terjadi di kota Ternate pada awal bulan Januari  di Tahun 2020 belum masuk pada puncaknya, intensitas hujan diperkirakan akan meningkat pada pertengahan bulan Januari sampai Februari nanti.  Hal ini disampaikan  Prakirawan cuaca  dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Ternate  Satria Kridha, kepada poskomalut.com , Senin, (06/01/2020). “Saat ini di wilayah Kota Ternate  curah hujan  terjadi masih dinamis dan belum merata terkadang akan turun  hujan tapi memang hujan yang terjadi itu sebentar saja masih belum merata”, ungkapnya.

Selain curah hujan yangmasi dinamis, Satria juga memaparkan, BMKG Kota Terate menghimbau kepada warga masyarakat di Kota Ternate  agar selalu mengantisipasi perubahan cuaca yang terjadi di laut, sehingga mengakbatkan tinggi gelombang  dikarenakan perubahan cuaca pada beberapa wilayah di Maluku Utara. “Sebagian besar di wilayah Maluku Utara memiliki tinggi gelombang  relatif tinggi yakni sekitar satu setengah hingga dua setengah meter, bahkan bisa di atas dua setengah ketika cuaca ekstrem.” Jelasnya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, BMKG telah merilis dan mengupdate beberapa wilayah perlu diwaspadai masyarakat  terkait  ketinggian gelombang. Beberapa Wilayah di Malut diperkirakan mengalami ketinggian gelombang  akan terjadi di perairan Samudra Pasifik Utara dengan ketinggian gelombang  sekitar tiga setengah meter. “Wilayah utara Halmahera itu yang paling tinggi berkisar antara tiga setengah meter, kemudian untuk wilayah lain yang tertinggi diantaranya perairan Batang  Dua,Tobelo  dan Pulau Gebe itu yang memiliki tinggi sekitar dua sampai tiga meter. Sedangkan untuk wilayah yang memiliki tinggi gelombang sedang diantaranya perairan penyeberangan  Bacan, Sanana, Ternate, Jailolo, Subaim dan juga di Halmahera Barat khususnya di Buli”. Terangnya.

Untuk itu BMKG telah memebarikan himbauan kepada seluruh masyarakat  khususnya pengguna transportasi laut, saat melakukan perjalanan jalur laut, agar selalu mematuhi peraturan yang  sudah diterapkan instansi  terkait untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.  

Selain himbauan kepada masyarakat, BMKG juga menghimbau kepada seluruh nelayan yang akan melakukan aktivitas memancing di perairan Malut agar selalu mengutamakan keselamatan dengan melihat perubahan cucaca yang bisa terjadi kapan saja dapat mempengaruhi tinggi gelombang. “Mengingat angin yang terjadi dengan kecepatan 5-30 km per/jam juga bisa mempengaruhi perubahan cuaca, untuk itu kepada nelayan yang melaut jauh di lepas pantai juga harus berhati-hati terutama ketika perubahan cuaca terjadi, karena kondisinya akan menjadi ekstrem dan ketinggian gelombang bisa berubah 2 kali lebih tinggi dari semula”,  tutupnya. (Cr01-red)