WEDA-pm.com, Dewan Perwakilan Rakyat Daera (DPRD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengadakan kunjungan kerja di PT IWIP dan PT META Sepoh, Selasa 11 Februari 2025.

Rombongan dipimpin Wakil Ketua I DPRD, Munadi Kilkoda, didampingi Wakil Ketua Komisi I, Putra Sian Arimawa, serta anggota lainnya, yakni Sadri Kobul dan Kabir Kahar.

Dalam kunjungan ke PT IWIP, DPRD menyoroti insiden kecelakaan kerja yang menyebabkan dua karyawan PT RIM meninggal dunia.

Wakil Ketua I DPRD Halteng, Munadi Kilkoda mengatakan pihaknya meminta klarifikasi langsung dari manajemen PT IWIP terkait kronologi kejadian tersebut.

“Kami ingin mendapat penjelasan dari pihak perusahaan mengenai insiden ini. Selain itu, kami juga mengusulkan solusi terkait permasalahan sampah di kawasan lingkar tambang,” ungkap Munadi Kilkoda saat dikonfirmasi awak media. Kamis, (13/02/2025)

Lanjut Munadi, mengenai pengelolaan sampah, pihak perusahaan mengklaim telah menyiapkan armada untuk mengangkut sampah setiap lima hari sekali. Mereka memiliki rencana jangka panjang untuk optimalisasi pengelolaan limbah di Kecamatan Weda Tengah.

“Dan, kami DPR sarankan ke PT IWIP supaya diangkut setiap dua kali dalam satu minggu di wilayah Lelilef, Lokulamo dan Gemaf,” katanya.

Selanjutnya, dalam pertemuan dengan PT META, DPRD menyoroti kebijakan perekrutan tenaga kerja yang dinilai kurang melibatkan masyarakat lokal.

Menurut mereka, tenaga kerja di PT META lebih banyak berasal dari luar Halmahera Tengah, bahkan Maluku Utara.

“Kami meminta manajemen PT META mengevaluasi kebijakan ini. Jika tidak ada langkah perbaikan, DPRD dan pemda akan mengambil tindakan tegas,” tegas Munadi.

Menanggapi hal ini, PJO PT META, Hartono, menjelaskan bahwa kebutuhan utama perusahaan adalah operator alat berat.

“Kami sudah berupaya membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar dengan berkomunikasi bersama humas perusahaan dan desa setempat. Namun, jumlah pelamar dari daerah ini masih sangat sedikit,” katanya.

Karena kebutuhan operasional yang mendesak, perusahaan akhirnya merekrut tenaga kerja dari luar Halmahera Tengah agar produksi tetap berjalan.