Di Togoliua, 2 Rumah Terseret Air dan Jembatan Katana Putus
TOBELO-PM.com, Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sejak Minggu (1/2/2020) malam hingga Senin (02/03/2020) pukul 07.00 wit membuat tiga kecamatan di Halut mengalami banjir parah. Tiga kecamatan yang terendam banjir tersebut, masing-masing Kecamtan Tobelo Timur, Kecamatan Tobelo Barat dan Tobelo Selatan.
Empat desa di Kecamatan Tobelo Timur, masing-masing Desa Leleoto, Katana, Yaro mengalami banjir ROB akibat air pasang dan meluap sampai ke pemukiman warga. Tak hanya itu, kondisi diperparah lagi dengan luapan air sungai akibat curah hujan yang tinggi.
Di Desa Tobe Kecamatan Tobelo Selatan dianggap paling parah dari sebelumnya. Namun, lebih parah lagi Desa Katana, dimana luapan air sungai hingga mengakibatkan jembatan katana patah membuat akses transportasi terhambat. Sementara di Desa Togoliua, puluhan rumah warga terendam banjir, yang diperkirakan tinggi genangan banjir mencapai satu meter lebih.
Kepala BPBD Kabupaten Halut Abner Manery mengatakan, setelah mendapat informasi tersebut, langsung melaporkan ke Bupati Frans Manery bersama instansi terkait untuk mendapat instruksi. Tak butuh waktu lama, Bupati Frans Manery langsung ke lapangan bertemu masyarakat serta melihat langsung jembatan katana yang putus diterjang banjir. “Banjir mulai menggenangi Desa Katana sejak Pukul 07.00 WIT. Mengakibatkan terputusnya jembatan desa Katana, bahkan membuat aktifitas masyarakat terhenti. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
“Puluhan rumah di lima desa itu, terendam banjir dengan ketinggian mencapai 1 Meter,” bebernya. Setelah melihat kondisi wilayah yang terendam banjir, Bupati Halut memerintahkan ke dinas terkait untuk segera mengambil langkah penanganan. Mengantisipasi berbagai kemungknan jatuh korban serta banjir susulan. “Untuk membantu masyarakat setempat, Pemda Halut telah mendirikan posko dari BPBD dan Dinas Sosial. Selanjutnya telah melakukan berbagai upaya untuk menangani bencana banjir yaitu dirikan tenda pengungsian, evakuasi korban bencana banjir, penyediaan dapur umum, bantuan makanan dan bantuan lainnya juga telah dilakukan,” ujarnya.
Terpisah salah satu warga korban banjir Rinaldi Hamam mengatakan, situasi saat ini, seluruh Warga desa Togoliua telah mengungsi ke dataran tinggi. Hal ini, untuk menghindari guyuran banjir yang terus meluap dari air sungai. Menurutnya, penyebab banjir ini, lantaran sungai di belakang kampung Desa Togoli itu meluap hingga ke permukiman warga. “Semua warga sudah mengungsi ke dataran tinggi, tempat pembuat tenda, warga ketakutan. Saat ini sejumlah rumah warga sudah terendam banjir, bahkan mencapai pinggang orang dewasa,” tuturnya. (mar/red)
Tinggalkan Balasan