JAILOLO-PM.com, Kondisi wisata tanjung pejuang di Desa Tuada, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara kembali dikeluhkan warga setempat. Pasalnya, objek wisata yang sukses menarik minat banyak wisatawan dari berbagai daerah ini, terlihat jembatannya sudah jebol karena diduga sudah termakan usia.
“Saya selaku masyarakat cenderung perihatin terhadap desa yang konon katanya desa wisata yang dijadikan sebagai icon Kabupaten Halmahera Barat. Namun, peran pemerintah desa setempat tidak mampu merawat dan lalai membina wisata tersebut,” keluh salah satu warga tuada Rislan M DJen kepada poskomalut.com, Senin, (28/10/2019).
Menurutnya, Kementrian Desa saat mengunjungi wisata Desa Tuada pada tahun 2017 lalu, Kades yang saat itu dijabat oleh Iksan Faruk telah mempresentasikan awal berdiri wisata tanjung pejuang hingga menjelang beberapa bulan pendapatannya cukup bagus dan pengunjung cukup memadati. “Namun, anehnya uangnya hilang entah kemana alias gaib dan wisata itu dibiarkan terlantar begitu saja tanpa di gubris oleh pmedes setempat,”katanya
Selain kondisi wisata yang memperhatikan, Ia juga menyoalkan, bangunan home stay yang kini terbengkalai. Padahal menurutnya, bangunan yang di anggarkan Rp 200 juta lebih itu, hanya dijadikan tontonan anak tiri yang sepi. “Bangunan home stay terbilang berdirinya dari tahun 2017 kondisi bangunnya bermasalah, dan itu sudah jadi temuan Inspektorat, tapi kenapa tidak ada langkah untuk penegakan hukum,” tandasnya
Terpisah, Wakil Ketua KNPI Halbar Hardi Hayun yang dikonfirmasi mengaku, destinasi wisata di Desa Tuada yang menjadi aicon Kabupaten Halmahera Barat, harus diperhatikan oleh pemdes setempat. Sebab, menurutnya, dari pendapatan wisata tersebut bisa mengenjot pendapatan asli desa. “Jadi Pemerintah desa dalam hal ini peran dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus memperhatikan dan merawat wisata itu, agar dapat menambah pendapatan bagi desa,” terangnya. (lan/red)
Tinggalkan Balasan