MOROTAI-PM.com, Curah hujan yang cukup tinggi dan meluapnya air sungai, mengakibatkan beberapa desa di Kabupaten Pulau Morotai ‘Dikepung’ banjir. Ratusan rumah-rumah pun terendam banjir, bahkan jalur perhubungan darat juga putus.

Data yang dikantongi Posko Malut, sejak Selasa dan Rabu (07-08/01/2020) hujan terus mengguyur Morotai. Sejumlah desa di Morotai, seperti Desa Sopi, Kecamatan Morotai Jaya (Morja) pun ikut terendam banjir. Meskipun tidak ada korban jiwa, tetapi aparat desa, pihak kecamatan dan masyarakat bahu membahu mengamankan barang berharga, sehingga tidak hanyut terbawa arus.

Tidak hanya Desa Sopi, di Desa Lusuo juga mengalami hal serupa. Meluapnya air sungai itu ternyata memacetkan aktifitas masyarakat setempat. Bahkan, lebih parahnya lagi, jalur kendaraan Desa Bere Bere-Tawakali putus berjam-jam. Termasuk juga di Desa Pangeo, Gorugo, Padimor Padange dan Leleo.

Rabu (08/01/2020) kemarin, banjir juga terjadi di sejumlah desa baik di Kecamatan Morotai Jaya, Morotai Utara, Morotai Timur (Mortim) dan Morotai Selatan Barat. Misalnya di Mortim, tepatnya di Desa Sangowo Barat. Hujan turun sejak pagi hingga siang hari, akibatnya, ratusan rumah yang ada di Sangowo Barat terendam banjir. “Banyak rumah yang terendam, dibagian belakang itu air dari duhu, dilapangan itu air sampai di lutut orang dewasa. Sementara di sejumlah rumah lebih dari itu,” kata Onco Siti warga Sangowo Barat.

Pj Kepala Desa Losuo, Jalaludin Ode Goa saat dikonfirmasi mengatakan, musibah banjir di desanya itu sudah kali kedua. Banjir parah juga pernah menghantam desanya 2018 lalu.  “Tapi sejauh ini alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya Rumah dan barang-barang warga saja yang rusak akibat banjir ini. Tapi sore ini air sudah mulai surut,” kata Jamaludin.

Menurutnya, meluapnya banjir juga karena disebabkan sungai yang ada di desanya itu tidak ada talud. “Untuk itu, dengan adanya kejadian ini maka kami berharap agar Pemda Morotai segera melakukan pembangunan talud, agar bagitu hujan deras air kali juga tidak meluap lagi karena sudah ada talud penahanan,” harapnya.

Terpisah, Camat Morja Fahrudin Banyo, ketika dikonfirmasi mengatakan, untuk Desa Sopi Majiko dari hasil pantauan lapangan yang dilakukan pihaknya, ada kurang lebih 18 rumah yang paling parah terkena dampak dari musibah banjir ini.  “Ini juga diakibatkan dari meluapnya air kali, karena tidak ada talud penahanan, tapi sukur Alhamdulillah siang tadi air sudah mulai surut,” ucap Fahrudin. (ota/red)