TOBELO-PM.com, Proyek pembangunan lantai II, ruang kela 1 gedung RSUD Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) terlambat dari masa kontrak yang ada. Pasalnya, hingga akhir tahun anggaran, progres dari proyek bernilai Rp 2 miliar lebih itu, masih dibawah angka 60 persen.

Pelaksana proyek, Ringgo mengakui, pekerjaan ruang kelas 1 gedung RSUD tersebut bakal terlambat dari batas masa kontraknya 27 Desember 2019. Artinya, sampai pada tanggal tersebut, pembangunan tidak akan mencapai 100 persen. Meski demikian, pekerjaannya wajib dituntaskan. “Keterlambatan pekerjaan pembangunan ruang kelas 1 ini, karena terlambat proses pencairan anggaran 30 persen tahap pertama sehingga kami mengusulkan untuk dilakukan adendum,” jelas Ringgo, kamis (27/12/2019).

 Ia menjelaskan, untuk persentase fisik gedung tersebut sudah mencapai 90 persen karena materialnya sudah ada semua. “Gedung ini sumber anggaranya dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Sesuai nilai kontrak sebanyak Rp 2.926.400.000 dengan waktu pelaksanaan 170 hari kalender,” katanya.

Ia menjamin pada akhir bulan Januari 2020 pihaknya berupaya menyelesaikan pekerjaan tersebut. “Pembayaran baru 60 persen, jadi akhir Januari 2020 baru bisa selesai pekerjaan,”  akhir Ringgo.

Sementara itu, warga Kota Tobelo, Jumardi Ahmad, saat ditemui di RSUD Tobelo mengatakan, konsultan pengawasan harus benar-benar serius melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan gedung itu, biar hasilnya memuaskan, dengan kualitas yang baik.

“Kita berharap, kontraktor bisa kerja dengan tuntas. Juga harus cepat, biar persentase fisiknya bisa selesai sesuai target yang ditentukan. Khusus target realisasi fisik untuk DAK. Sehingga tahun depan, masih dipercaya oleh pusat untuk dapat DAK. Selain itu, yang paling penting juga adalah hasil pekerjaannya bisa memuaskan,” singkatnya. (mar/red)