TOBELO-PM.com, Pasca terjadinya banjir dan putusnya jembatan Katana di Kecamatan Tobelo, dan longsor di Desa Wangongira, Kecamatan Tobelo Barat, Pemda Halmahera Utara akan memprioritaskan pembangun infastruktur.

Prioritas pembangunan infrastruktur, berupa pembangunan dua jembatan Desa Katana, dan pembangunan jalan Desa Wangongira, sebagai kebutuhan utama untuk memulihkan aktifitas masyarakat. Rencana prioritas itu setelah Sekretaris Daerah, Fredy Tandua, selaku ketua TAPD diperintahkan langsung oleh Bupati Halut Frans Manery, agar segera mungkin melakukan pemetaan anggaran yang dibutuhkan pada desa-desa yang terkena dampak bencana banjir dan longsor. 

Sekda Halut Fredy Tjandua mengaku, dirinya didampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halut melakukan peninjauan langsung ke Desa Katana yang terkena dampak bencana banjir, dan melihat langsung jembatan yang terputus akibat dihantam banjir beberapa waktu lalu. Jembatan tersebut, merupakan satu-satunya jembatan penghubung aktifitas masyarakat sehari-hari.

“Kita telah memantau ke Desa Katan, dan dilanjutkan ke Desa Leleoto, serta Desa Togoliua  yang terkena dampak bencana banjir, sekaligus melihat daerah aliran sungai yang perlu dinormalisasi, untuk Desa Togoliua langsung dilakukan normalisasi,” tuturnya.

Pemantauan dilanjutkan ke lokasi longsor di jalan menuju Desa Wawongira. Longsor yang menutupi badan jalan hingga menyulitkan akses ke desa tersebut, telah dipindahkan material lonsor menggunakan alat berat, agar membuka akses jalan menuju lokasi. Sekda menegaskan  hasil pemantauan, menetapkan dua prioritas utama Pemda Halut, yaitu Pembangunan Jembatan Katana dan jalan akses masuk ke Desa Wawongira.

“Diharapkan Dinas PUPR dan BPBD, agar dapat segera berkoordinasi untuk melakukan pergeseran anggaran, mendahului anggaran perubahan tahun 2020, hingga pelaksanaan pembangunan dua infrastruktur ini dapat dilakukan secepatnya,” akhirinya. (mar/red)