TERNATE-PM.com, Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, akhirnya menyetujui tuntutan warga Sangaji terkait dengan pembuatan jembatan di kawasan reklamasi, sebagai jalur keluar masuk perahu nelayan.
Kesepakatan ini tercapai, setelah Wakil Wali (Wawali) Kota Ternate, Abdullah Tahir bersama Ketua DPRD Kota Ternate, Muhajirin Bailusy didampingi Kadis PUPR Risval Tribudiyanto, turun melihat langsung lokasi pembuatan jembatan untuk nelayan.
Wawali Abdullah Taher pada sejumlah wartawan di lokasi mengatakan, warga telah menunjuk titik mana yang akan dibuka untuk sirkulasi air, jika dibuka space untuk sirkulasi air, maka mempermudah perahu-perahu nelaya keluar masuk. Selain itu juga, menghindari mesin nelayan hilang dicuri orang.
Setelah melihat itu, maka dilakukan kesepakatan antara pemerintah dan masyarakat yang disaksikan ketua DPRD Ternate, bahwa titik yang diminta masyarakat itu langsung dibuka pintu keluar masuk, sehingga tidak menganggu aktifitas nelayan yang berada dipesisir pantai. “Jadi hari ini (kemarin) juga langsung dibuka. Saya menyelesaikan, tapi tekhnisnya ada di Dinas PUPR, saya berharap hari ini (kemarin) langsung dibuka, sehingga tidak menganggu aktivitas nelayan,” harapnya.
Soal permintaan warga, terakait penyediaan Mandi Cuci Kakus (MCK), lanjut Wawali seperti sudah disampaikan kepala Dinas PUPR Ternate Risval Tribudiyanto, bahwa bakal dibangun daya tampung 1500 KK untuk pembangunan MCK septik tank komunal. Karena ini merupakan usulan dari Kementerian PUPR RI, tetapi lagi dicari tempatnya.
“Kita siap mengambil peluang itu, apabilah sudah selesai reklamasi makanya usulannya kita sampaikan bahwa tempat yang diutamakan adalah kawasan reklamasi,” jelasnya.
kepala Dinas PUPR Ternate Risval Tribudiyanto mengatakan, Kementerian meminta Pemkot Ternate untuk memasukan proposal dengan jumlah 1500 kepala keluarga (KK), guna dibangun Instalasi Pengelohan Air Limbah (Ipal). Pembangunan yang cukup besar, sehingga penempatannya harus di lokasi reklamasi.
“Memang mencari lokasi ipal bangunan ini membutuhkan tempat berkapasitas besar, sehingga lokasinya agak sulit. Apa yang kita lakukan di reklamasi ini sudah disiapkam untuk ipal pembangunan,” jelasnya.
Sementara terkait, rencana pembukaan sirkulasi air, lanjut Risval, sudah direncanakan, tetapi harus ditimbun dulu baru dibuka silkulasi airnya. Namun, jika masyarakat meminta seperti itu, maka pihaknya akan membukanya, tidak jadi masalah. (cha/red)
Tinggalkan Balasan