TIDORE-PM.com, Pengelolaan Pendapatan Hasil Daerah (PAD) disektor perhubungan harus dimaksimalkan kedua instansi terkait, baik Dinas Perhubungan dan Bapenda. Kedua instatnsi ini harus mampu mengelola sumber PAD dengan baik, sehingga tidak terjadi kebocoran dalam penarikan retribusi pas masuk diseluruh pelabuhan di Kota Tidore Kepulauan.

’’Untuk maksimalkan pendapatan di sektor perhubungan laut seperti pelabuhan Rum, Goto dan  yang ada di Sofifi  , sistem penarikan retribusi harus kita rubah dan dimaksimalkan,’’ ungkap Sekretaris Komisi II DPRD kota Tidore Kepulauan, H. Umar Ismail dalam rapat kerja bersama dengan Bapenda dan BPKAD di Kantor DPRD Kota Tidore, Selasa (07/01/2020).

Mantan syabandar Kota Tikep ini menyebutkan, sistem penarikan yang dimaksimalkan, yaitu dengan cara menggunakan tehnologi semacam E-Retribusi dan parkir sistem beserta sejenisnya untuk setiap masuknya kendaraan. Hal ini juga harus ditopang dengan pembenahan aktifitas jalur masuk keluarnya disetiap pelabuhan, agar lebih teraratur lagi.

Dirinya menyarankan Pemkot Tikep untuk membenahi areal penempatan container di Pelabuhan Trikora Goto, agar setiap penampuangan hasilnya juga masuk ke PAD Kota Tidore. Tak hanya itu, pihak PDAM juga harus segera memperbaiki penampungan air untuk kepentingan kebutuhan kapal baik Pelni dan Tol laut. Sebab, dari pendapatan pengisian air, juga berdampak pada penigkatan PAD kita kedepanya serta pembuatan MOU dengan pihak KSOP Soasio.

“Diharapkan dalam rapat ini, instansi terkait harus lebih cermat dalam melihat potensi daerah yang dapat dikelola secara baik dan tidak hanya berharap dengan alokasi anggaran pusat saja,’’ pinta H, Umar. (mdm/red)