SOFIFI-PM.com, Pakaian pelindung diri bagi tim medis sangat terbatas di rumah Sakit Umum Chasan Boesoiri Ternate, juga di RSU di kabupaten/kota, sehingga saat ini Pemerintah Provinsi Malut sedang berupaya agar bisa memiliki lebih banyak lagi. Pasalnya, pakain pelindung medis itu hanya dapat dipakai satu kali.

“Untuk saat ini Kendala alatnya, sulit dipesan, sejumlah pabrik yang dicek sudah habis, namun sementara dicari tempat yang bisa pesan, dalam workshop dari Dinkes Taliabu sampaikan  bisa dapat lakukan pemesanan mudah-mudahan terlaksana, sebab kalau tidak ada alat pelindung maka ditakutkan jangan sampai para medis juga ikut sakit,”hal ini disampaikan Sekprov Malut Samsuddin A Kadir usai hadiri acara workshop menanganan Covid-19 di Provinsi Malut.

Selain itu, jika tidak ditemukan jalan keluar maka alternatif lain yang disampaikan tadi oleh dokter Sutomo, bahwa mereka mau menguji untuk membuat sendiri jika memang bisa. Untuk anggarannya sekarang semua daerah sudah ada Permendagri yang melindungi dan menjawab penggunaan anggaran dalam penanganan covid-19 ini untuk semua kabupaten kota dan provinsi. “Apalagi rumah sakit Boesoirie bisa menggunakan Dana apa saja tinggal melaporkan kepada kami, Jadi tidak ada persoalan untuk itu,”cetusnya.

Syamsuddin mengatakan, workshop yang dilakukan itu untuk mempersiapkan diri. “Saya kira itu adalah bagian dari kesiapan yang kita lakukan saat ini untuk penanganan covid-19. workshop ini masih ada lanjutan yang lebih tekhnis,”ujarnya.

Saat ini untuk mengurangi terjadinya interaksi yang berakibat tidak baik, maka semuanya kerja dirumah, untuk mengantisipasi khusus dari staf ASN, kalau pejabat struktural tetap bekerja untuk lakukan pelayanan. “Sedangkan masyarakat kita hanya bisa menghibau agar kurangi berada dikeramaian dan para siswa agar belajar dirumah,”pintanya. (iel/red)