TERNATE-PM.com Penanganan dranase di kelurahan Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan, khususnya di Bastiong Kacance harus menggunakan pola penanganann pola Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK.
Kepala Dinas PUPR Kota Ternate, Risval Tri Budiyanto mengatakan, untuk mengatasi persoalan drainase di Kota Ternate, kita masih bisa menggunakan desain tradisional dengan mengandalkan gaya grafitasi. Dimana, air mengalir dari daerah ketinggian ke rendah, tetapi di Bastiong tidak bisa menerapkan pola itu, karena Bastiong Karance merupakan daerah cikungan.
“Nah disitulah kita perlu penerapan IPTEK, kita harus menggunakan sistem teknologi yang diterapkan di Bandung dan Jakarta, maka harus ada pompa yang nantinya menyedot sehingga langsung membuang air yang tergenang. Penerapan pompah masih mahal apa kita siap, siap tidak siap pemerintah harus menyiapkan pompa,” sebutnya.
Menurut Risval, skema penanganan dranase di Ternate Selatan berbeda dengan skema penanganan dranase di Ternate Tengah, maupun skema penangan dranase Ternate Utara. Di Ternate Selatan, khususnya di Bastiong Karance adalah daerah lendutan karena daerah Bastiong Karance lebih rendah dibandingkan daerah di pelabuhan perikanan.
“Sangat tidak mungkin air mengalir daerah rendah ke ketinggian, ini jadi persoalan maka harus kita pikirkan kedepan bahwa harus ada satu rumah pompa yang disiapkan untuk menarik air untuk membuang air,” terangnya. (cha/red)
Tinggalkan Balasan