TERNATE-PM.com, Kondisi parkir di Kawasan Rumah Sakit Umum, Dr Hasan Boesoirie Kota Ternate begitu memprihatinkan. Pantauan Posko Malut.com  pengunjung mempermasalahan lokasi tersebut marak pungutan liar (pungli) parkir.

Hal tersebut diungkapkan Syaiful (39) warga asal Kelurahan Sangaji, Kota Ternate. Menurutnya, kawasan rumah sakit ini banyak pengunjung yang datang untuk berobat, baik dirinya maupun keluarga yang sakit. “Bingung kalau setiap parkir dimintain duit Rp. 2.000, bahkan sempat dipaksakan untuk membayar,” keluh Syaiful kepada poskomalut.com, Selasa (9/10/2019).

Wakil Direktur III Dr Jubaidah mengatakan, kawasan parkiran yang ada bukan dari petugas RSUD, mereka merupakan warga setempat yang memakir kendara pengunjung dan menagih uang.

Menurutnya, Pemkot Ternate terkesan mengabaikan masalah ini. Padahal seperti diketahui bahwa area tersebut merupakan kawasan Kota Ternate  yang sering di akses oleh masyarakat. “Dari pihak kami sudah membicarakan dengan Pemkot  Ternate untuk membahas persoalan ini,”ujarnya.

Ia menambahkan, seharusnya langkah tegas dapat dilakukan oleh Pemkot Ternate untuk menertibkan kawasan tersebut, karena masuk wilayah Kota Ternate. Sebab, praktik tersebut meresahkan dan juga merupakan praktik ilegal dan tidak dibenarkan secara aturan.

Parkir liar tersebut bisa dijadikan retribusi daerah sebagaimana diatur dalam Perda Kota Ternate. “Sudah sepatutnya Dinas Perhubungan Kota Ternate harus mengambil inisiatif untuk melarang segala bentuk pungutan liar yang terjadi. Dan bekerja sama dengan Satpol PP setempat untuk menertibkan oknum – oknum yang melakukan praktik pungli parkir,” ungkapnya.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Ternate, Fahrul Rozi mengatakan, kawasan parkir di RSUD bukan titik retribusi parkir, karena belum ada perjanjian antara pemkot dan pihak rumah sakit. “Pungli memang terjadi di kawasan itu, tetapi itu kewenangan dari pihak rumah sakit, sehingga kami tidak melakukan retribusi,” katanya. (Cr-02/red)