TERNATE-PM.com, Menjelang Perayaan Hari Jadi Ternate (HJT) ke 769 di tahun 2019 yang nantinya jatuh pada Minggu, (29/12/2019) telah diawali dengan Festival Parade Budaya dan Pembacaan Doa Selamat yang digelar dengan melewati rute dari Masjid Kesultanan menuju Kedaton Ternate, kelurahan Salero, kecamatan Ternate Utara pada Jum’at, (27/12/2019).
Perayaan tahun ini dilakukan sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pasalnya perayaan tersebut tidak dibuat terlalu meriah namun memiliki arti yang sangat mendalam dan begitu historis.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, Prokopimda dan Jajarannya, Korem 152/Babullah, Kapolres Ternate, Ketua DPRD kota Ternate, Masyarakat adat dan Peserta undangan lainnya.
Kepada poskomalut.com , selaku ketua panitia HJT 2019 Arifin Umasangaji mengatakan, mereka sudah sepakat pada perayaan HJT diselenggarakan dengan adanya pokok-pokok kebudayaan daerah yang didalamnya termasuk adat istiadat dan sepuluh pokok lainnya yang harus diimplementasikan sehingga diketahui oleh masyarakat Kota Ternate.
Menurutnya Kesultanan Ternate masih berdiri kokoh sehingga banyak peninggalan adat istiadat yang ditakutkan bisa hilang dan dilupakan oleh generasi penerus. “Pada momen HJT ini saya coba mengemasnya dalam bentuk parade religi, dengan tema ‘Si Gofi Gam’ yang memiliki makna membersihkan kampung dan juga Diri, dimanah kita bisa mengingat para leluhur dengan mendatangi makamnya para Sultan untuk dibersihkan. Ini langkah pertama yang baru dibikin oleh panitia HJT ke-769 , yang sebelumnya kegiatan seperti ini tidak pernah ada, semoga kedepannya bisa dikemas lebih bagus lagi dengan menjaga nilai-nilai keutuhan Ritual Khusus (Ritsus) sehingga bisa dipromosikan menjadi wisata religi”, ungkapnya.
Arifin menambahkan, mengingat kegiatan puncak yang jatuh pada tanggal (29/12/2019) yang bertepatan dengan hari libur, sehingga mereka mundurkannya ditanggal (30/12/2019). Mereka juga telah berencana untuk melakukan upacara peringati HJT dan dilanjutkan dengan Paripurna di DPR. “Upacaranya nanti bisa saja, diharapkan juga nantinya dari perayaan ini masyarakat Ternate masih memiliki rasa cinta terhadap kota ini dengan menjaga beberapa budaya yang ada seperti bahasa, adat istiadat, manuskrip, sastra lisan dan sebagainya sehingga bisa dikembangkan”, harapnya.
Sementara itu Walikota Ternate, Burhan Abdurahman kepada poskomalut.com , mengatakan, perayaan HJT 2019 lebih menyentuh pada nilai-nilai budaya dari kesultanan Ternate, sebelumnya kemarin juga mereka telah melakukan ziarah ke makam para sultan yang berada di kota Ternate. Direncanakan nantinya setiap tahun pada saat perayaan HJT bisa dilakukan seperti ini. “Alhamdulillah perayaan hari berjalan lancar meskipun pesertanya belum terlalu banyak seperti yang diharapkan, kita harus lebih banyak mempublikasikan perayaan HJT seperti ini agar masyarakat juga mengetahuinya sehingga bisa dilibatkan lagi terutama masyarakat adat, komunitas dan seluruh masyarakat kota Ternate pada umumnya agar terasa kesakralannya dari perayaan HJT seperti ini”, terangnya.
Orang nomor satu di kota Ternate ini juga menambahkan, Tahun ini perayaan HJT dengan nilai-nilai kebudayaan sudah dimulai dan menemukan letakan dasar dari perayaan HJT yang direncanakan kedepannya bisa diselenggarakan lebih baik lagi. Burhan merencanakan pada tahun depan akan didiskusikan bersama perangkat adat agar bisa menemukan mode yang tepat sehingga endingnya lebih menarik lagi dan bisa menarik wisatawan dari luar daerah untuk menyaksikan perayaan tersebut. “Bayangkan saja kalau masyarakat adat dan kota Ternate pada umumnya menggunakan jubah terus meramaikan HJT pasti kelihatan luar biasa, diusahakan nantinya tahun depan seperti itu. Mengingat waktu penyelenggaraan tahun ini yang juga mepet tapi paling tidak kita sudah letakan dasar pertama untuk festival Parade Religi dengan versi Budaya dan Adat istiadat”, tutupnya. (Cr01/red)
Tinggalkan Balasan