TERNATE-PM.com, Kepala pelaksana tim gugus tugas percepatan penyebaran Covid-19 Kota Ternate Arif Gani,  mengungkapkan, sejak Covid-19 masuk di Indonesia, maka pemerintah bersama semua lintas sektor terus melakukan monitoring pintu masuk ke Ternate, baik tansportasi laut maupun udara.

“Jadi pemerintah telah mengeluarakan keputusan kepala daerah terkait dengan status penanganan darurat non alam covid-19, kemudian telah melakukan langkah-langkah dalam rangka memutuskan mata rantai penularan covid-91,” jelasnya.

Arif mengaku, untuk melakukan antisipasi tersebut, maka harus menutup pintu-pintu masuk, yang artinya semua petugas kita ada disemua pintu masuk dalam rangka memberikan pengawasan dan pemeriksaan.

“Dengan ketat penjagaan dipintu masuk, ini merupakan upaya kita untuk memutus mata tantai penyebaran virus Corona di Kota Ternate,” tuturnya.

Arif membantah, terkait informasi, bahwa di bandara tidak dilakukan pemeriksaan, hal ini sama sekali tidak benar. 

“Sejaik Coriv-19 ini beredar semua tim melakukan pantauan monitoring, sejak tim gugus ini dibentuk ada  ada beberapa orang yang ditugaskan disana untuk tetap melakukan pantauan,” jelasnya.

Lanjut dia, semua orang yang tiba di bandara tetap dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, jika terdeteksi suhu tubuhnya tinggi, maka segera dilakukan pemeriksaan oleh tim yang ada di bandara. 

Sementara langkah mitigasi bencana yang dilakukan, yakni penyemprotan disinfektan di semua area publik, lingkungan masyarakat, guna mengurangi resiko bencana.

“Hal ini perlu dilakukan, karema untuk mengurangi resiko terpapar covid-19, dengan adanya penyemprotan disinfekyan ini, Alhamdulillah masyarakat itu bahu membahu, untuk membantu pemeruntah dalam menangani penanggupangan bencana non alam Virus corona yang kita tidak lian ini,” kata Arif. (cha/red)