TERNATE –PM.com, Kejadian perubahan warna air laut dan ikan mati mendadak di perairan Pulau Makian Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yang membuat warga resah, langsung ditelusuri aparat Kepolisian dari Polda Maluku Utara (Malut). Guna mengungkap penyebab perubahan warna air laut menjadi coklat dan ikan mati yang kini sudah meluas ke perairan Kota Ternate, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) langsung mengambil sampel dilakukan uji laboratorium.

Data yang dikantongi sejumlah wartawan, sampel air laut yang akan dikirim Laboratorium Forensik (Labfor) Makassar, diisi dalam dua botol bekas dengan warna yang berbeda. Selain itu, sampel ikan juga sudah diamankan dalam diisi dalam dengan box kecil untuk dibawa oleh anggota Polairud Polda Malut ke Labfor Makassar.

Direktur Polairud Polda Malut, Kombes (Pol) Djarot Agung Riadi melalui Kasubdit Gakkum, Kompol Erwin mengatakan setelah mendapat informasi adanya perubahan warna air laut menjadi kecoklatan dan ikan mati, sejumlah anggota dikerahkan untuk mengamankan sampel untuk diuji dan mengetahui penyebab ikan mati tersebut.

“Setelah mendapat informasi tersebut anggota Polairud 10 orang langsung melakukan pengecekan ke TKP fenomena air laut di Pulau Makian yang berubah warna dan menyebabkan ikan mati,” kata Erwin kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).

Erwin menambahkan, setelah anggota sampai di Pulau Makian langsung mengambil sampel di tiga Desa diantaranya Desa Ploili, Desa Sangapati dan Desa Matangtenggi Kecamatan Pulau Makian Kabupaten Halsel. “Dari tiga desa tersebut anggota langsung mengambil sampel untuk dibawa ke kantor Polairud Polda Malut untuk diteliti ke Labfor Makassar,” akunya.

Sampel air laut dan ikan yang mati, telah dibawa ke Labfor Makassar untuk diteliti. Jika sudah diteliti, maka bisa mengetahui penyebab terjadinya fenomena air laut di Pulau Makian yang berubah warna dan menyebabkan ikan mati. “Sekarang kan belum ada kepastian dari kejadian tersebut, nanti kita menunggu hasil Labfor di Makassar,” pungkasnya. (Nox/red)