TOBELO-PM.com, Polres Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Senin (3/2/2020), membongkar kuburan jasad tanpa kepala Karno Maba (23). Pembongkaran jasad itu atas dasar kepentingan otopsi guna mengungkap pelaku pembunuhan.

Otopsi dilakukan terhadap jasad Karno asal Desa Tutumaleleo, Kecamatan Galela Utara (Galut) yang ditemukan terapung dengan kondisi mengerikan (tanpa kepala) di atas laut beberapa waktu lalu, untuk mengungkap pelaku dugaan pembunuhan yang masih misterius.

Pelaksanaan otopsi tersebut, Polres menghadirkan Tim Forensik Mabes Polri dan Bidokes Polda Maluku Utara (Malut). Kemudian, dibantu personel Satreskrim Polres Halut dan Polsek Galela, dikawal langsung Kasat Reskrim Polres Halut AKP Rusli Mangoda.

AKP Rusli Mangoda kepada awak media Selasa (04/02/2020) mengatakan, otopsi berlangsung sekitar pukul 18:10 WIT hingga pukul 20:00 WIT. otopsi dipimpin Dokter Forensik Mabes Polri AKBP Wahyu Hidayati. hadir juga di lokasi otopsi Kades Tutumaleleo Faid Bayan serta keluarga korban dalam hal ini Ayah korban Jama Maba dan adik korban Karni Umar.

Sebelum Proses pelaksanaam otopsi, dimulai dengan pembacaan doa kemudian melakukan Penggalian Kubur. selanjutnya, dilakukan pembongkaran kubur jenazah oleh beberapa warga dan dilanjutkan pengangkatan jenazah dari Liang kubur ke meja otopsi, untuk proses otopsi di lakukan. Setelah proses otopsi dilakukan, selanjutnya warga mengubur kembali jenazah Karno,

“Kami sudah melakukan pendalaman dan hari ini dilakukan otopsi. Hasil otopsi kami masih menunggu dari Dokter forensik Mabes Polri,”kata Kasat Reskrim Polres Halut AKP Rusli Mangoda.


Lanjut AKP Rusli, kronologi sebelum tewasnya Karno. Berawal dari korban menghilang beberapa hari dan baru ditemukan Rabu (25/12/2019) lalu, sekitar pukul 18:00 WIT. Saat itu, ayah korban terbangun dari tidur dan memeriksa di kamar, dengan memastikan korban sudah tidur atau belum. Hanya saja, saat memeriksa, melihat ada orang yang tidur.

“Makanya, dia menganggap orang tersebut anaknya, lalu dia tidur kembali. Bahkan, beberapa jam kemudian atau tepatnya pukul 05:00 WIT, dirinya kembali terbangun, kemudian memeriksa kamar korban. Ternyata, yang tidur bukanlah korban melainkan ponakannya,” singkatnya.

Lebih lanjut, ayah korban kemudian mencari korban di pantai dan kebun, tapi tidak menemukan anaknya. tetapi tidak menemukan, dia kemudian memberitahukan kepada keluarga, sehingga seluruh masyarakat Desa Tutumaloleo mengetahui kehilangan anaknya itu.

“Namun, berselang beberapa hari kemudian, korban telah ditemukan oleh salah satu nelayan Desa Salimuli di sekitar Desa Dodowo. Kemudian, jasad korban langsung diantar mengunakan perahu mesin ke Desa Tutumaloleo. Hanya saja, korban ditemukan dalam kondisi organ tubuh tak lengkap, dimana sudah tidak memiiki kepala, kaki dan tangan pun tidak ada,” akhirinya. (mar/red)