TERNATE-PM.com, Panti Sosial Rehabilitasi Sosial (PSRS) Himo-Himo yang terletak dibilangan Kelurahan Tabona, Kota Ternate ternyata tak sepi dari masalah. Panti yang mengurus orang-orang tua di bawah kendali  Pemerintah Provinsi Maluku Utara itu, pada masa kepemimpinan H. Samiun Usman, SH diterpa berbagai hal yang tidak sedap. Samiun diniliai otoriter dan kurang peduli terhadap urusan pelayanan di dalam panti.

Sebelumnya, para pegawai memprotes adanya pemotongan insentif yang nyaris terjadi adu jotos antara Samiun dengan salah seorang pegawai yang meninju kaca lemari hingga pecah dan di bawa ke rumah sakit untuk dirawat.

Kali ini sikap tak terpuji ditunjukkan Samiun dengan menuding para pegawai menyolong sejumlah teripleks yang dipersiapkan untuk rehabilitasi bangunan panti. Sontak saja para pegawai tersinggung dan tak terima, beramai-ramai mereka memplaang pintu depan Kantor PSRS pada Selasa (24/9/209).

Para pegawai menilai, Samiun selama memimpin cara komunikasinya kurang baik. Sering mengeluarkan kata-kata yang menyingung para pegawai. Bahkan, antara dirinya dengan para kepala seksi tidak terbangun hubungan kerja yang baik.

”Dia bicara di hadapan pegawai itu sabarang saja tanpa pertimbangan orang pe perasaan. Begitu juga dia pe cara tegur dan layani orang-orang tua di panti itu sama deng anak-anak kecil. Orang pasti tersinggung,”kata sejumah pegawai kepada poskomalut,com yang enggan namanya disebut.

Menurut para pegawai, tindakan memplang pintu depan kantor PSRS tersebut sebagai bentuk protes dan akumulasi atas sejumlah masalah yang selama ini terjadi pada masa kepemimpnan Samiun. Aksi protes ini juga, meminta kepada Gubernur Maluku Utara KH A Ghani Kasuba agar mencopot Samiun dari jabatannya sebagai kepala panti. Samiun dianggap gagal dan tidak mampu memimpin lembaga sekelas panti.

“ Kami minta supaya pak gubernur segera mencopot Samiun dari jabatannya sebagai kepala panti,” katanya. (red)