MOROTAI-PM.com, Proyek jalan tani yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pulau Morotai, sejak tahun 2018 dan 2019 patut dipertanyakan. Pasalnya, proyek jalan tani itu tidak buat dalam bentuk tender, melainkan swakelola. Anehnya lagi, proyek swakelola bernilai miliaran rupiah itu dikelola sendiri Dinas PU Morotai.

Akibat pekerjaan yang dilakukan sendiri oleh Dinas PU, maka kualitas jalan taninya juga dipertanyakan, misalnya di Desa Morodadi, Kecamatan Morotai Selatan (Morsel).

“Yang namanya swakelola itu harus dikerjakan oleh kelompok tani, atau masyarakat, kenapa harus diambil oleh dinas PU, dan memang kualitasnya di pertanyakan misalnya di Morodadi pas jalan masuk di kuburan itu batu bercampur lumpur dan kalau hujan kendaraan tidak bisa lewat karena licin,” cetus Fitrah, salah satu warga Morotai kepada koran ini, Rabu (8/1/2020)

Jalan tani di Desa Morodadi itu baru sekitar sebulan lalu dikerjakan, tetapi kualitasnya menjadi masalah.”Ini swakelola untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat atau memperkaya diri, anggaran di RKA itu kalau tidak salah 800 juta, anggaran sebesar itu kok kualitasnya buruk ya,” kesalnya.

Tidak hanya bercampur lumpur, model sirtu jalan juga buruk karena batunya tidak digilas hingga merata, akibatnya ada batu timbul serta jalan jadi berlubang. Dirinya meminta, agar Dinas PU segera mempertanggungjawabkan proyek swakelola tidak hanya di Morodadi melainkan jalan tani di tempat lainnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Kadis PU Morotai Abubakar A Rajak mengaku, seluruh jalan tani yang ada di Morotai dan anggarannya melekat di PU itu dikerjakan oleh Dinas PU sendiri. “Jalan tani itu swakelola dan Dinas PU yang kerjakan,” singkatnya. (ota/red)